KAMPAR (RIAUPOS.CO)- Raja Rantau Kampar Kiri Gunung Sahilan H Tengku Muhammad Nizar Yang Dipertuan Agung, mengajak masyarakat Rantau Kampar Kiri untuk bersama-sama memajukan Kerajaan Rantau Kampar Kiri. Ajakan ini ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat Rantau Kampar Kiri.
Raja yang didaulat sebagai Raja Adat ini menyampaikan ajakan dan harapan tersebut di depan pengurus Perkumpulan Masyarakat Adat Laskar Dubalang Panglima sebelum menggelar rapat koordinasi, Ahad (14/3/2021) di Kerajaan Rantau Kampar Kiri Gunung Sahilan.
Disebutkan Raja, Kerajaan Rantau Kampar Kiri yang ada sejak abad ke-5 dan sudah dihidupkan kembali melalui penabalan raja sekitar tiga tahun lalu, harus didukung bersama untuk kemaslahatan masyarakat adat di Rantau Kampar Kiri. Lahirnya Laskar Dubalang Panglima, menjadi harapan baru karena kerajaan tidak bisa bergerak sendiri.
''Dulu, di Kerajaan Rantau Kampar Kiri hanya ada Raja, Panglima, Kholifah, Datuk Besar dan orang-orang besar kerajaan. Sekarang harus diperkuat dengan lembaga lain dan anak-anak muda, sesuai dengan perkembangan zaman. Laskar Dubalang Panglima ini salah satu lembaga yang akan mendukung penuh kemajuan kerajaan,'' ungkap Raja.
Lebih lanjut disebutkan Raja, bicara kerajaan adalah bicara adat, masyarakat adat dan berbagai persoalan yang berkaitan dengan ulayat. Dengan adanya Laskar Dubalang Panglima, diharapkan berbagai persoalan baik perdata maupun perdana, bisa diselesaikan bersama.
''Banyak persoalan di wilayah Kerajaan Rantau Kampar Kiri ini, baik perdata maupun pidana. Tentang tanah ulayat, hutan adat hingga persoalan ekonomi, sosial dan budaya. Besar harapan kami Laskar Dubalang Panglima bisa membantu kerajaan dan bersama-sama menuntaskan persoalan itu untuk kemaslahatan rakyat Kampar Kiri,'' sambung Raja.
Sementara itu, Ketua Perkumpulan Masyarakat Adat Laskar Dubalang Panglima, Rinaldi, mengaku siap membantu kerajaan untuk memajukan Rantau Kampar Kiri.
''Laskar Dubalang Panglima, insyaallah siap bekerja dan membantu Raja Rantau Kampar Kiri untuk kemajuan masyarakat Rantau Kampar Kiri,'' beber Rinaldi.
Laporan: Kunni (Bangkinang)
Editor: E Sulaiman