KAMPAR (RIAUPOS.CO) - Dari 18 korban ledakan pabrik pelebur besi PT Riau Perkasa Steel pada Ahad (7/6/2020) jelang tengah malam sekitar 23.05 WIB, hanya sebagian dirawat di rumah sakit. Karena kebanyakan mengalami luka ringan. Separuh diantaranya, sempat dirawat di Rumah Sakit (RS) Mesra di Desa Jalan Pasir Putih, Kecamatan Siak Hulu, Kampar.
Manajer Humas Nofiadi membenarkan adanya sembilan pasien dari PT Riau Perkasa Steel yang beroperasi di Desa Baru, Siak Hulu itu dirawat di RS Mesra. Kendati tidak bisa merinci identitas para korban, namun dirinya memastikan hingga pukul 11.00 WIB siang hanya tiga orang yang rawat inap. Dirinya juga menyebutkan, yang dirawat di rumah sakit itu adalah Tenaga Kerja Asing (TKA).
''Saya tak bisa (berikan identitas, red). Ya (benar) korbannya WNA (warga negara asing, red),'' sebut Afriadi, Manajer Humas RS Mesra kepada Riau Pos pada siang kemarin.
Ketika ditanya seberapa parah luka yang diderita pasien yang dirawat, dirinya tidak merinci. Yang jelas menurut Adi, begitu dia akrab disapa, korban mengalami luka bakar.
Terkait kebenaran informasi TKA menjadi korban ledakan kompor pelebur besi itu juga belum dirinci oleh Kapolsek Siak Hulu, Kompol Zulkarnain. Kepada Riau Pos, Zulkarnain hanya bisa memastikan seluruh korban merupakan pekerja PT Riau perkasa Steel dimana enam diantaranya adalah penjaga Tungku VI yang meledak. Tanpa merinci berapa TKA yang jadi korban, dirinya hanya menyebutkan, satu dari enam korban merupakan seorang Mandor.
''Masih proses penyelidikan,'' terangnya.
Terkait TKA ini, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Kampar Ali Sabri belum bisa memberikan keterangan. Riau Pos mencoba menelon yang bersangkutan sebelum siang hari, dirinya mengaku sedang rapat. Ketiak ditelpon pada sore hari dirinya juga mengaku masih sibuk.
''Saya masih rapat, nanti saja ya,'' ungkap singkat tanpa terlebih dahulu menerangkan kebenaran soal TKA tersebut.
Laporan: Hendrawan (Bangkinang)
Editor: Eka G Putra