PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Jalan panjang harus ditempuh Riska Ramadila (17), atlet Voli sekolah dari Kampar Kiri, yang menderita tumor ganas dilututnya masih berlanjut. Setelah hasil observasi dari dokter keluar pada Selasa (4/2) lalu, Riska akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit di Jakarta untuk menjalani tindakan medis selanjutnya. Ia dibawa ke RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (7/2/2020).
Turut serta mendampingi kedua orang tua, adik dan pamannya, Riska bertolak ke Jakarta dengan pesawat sore dari Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Beberapa pihak yang turut membantu proses pengobatan Riska juga turut mendampingi selama perjalanan. Seperti perwakilan PT Hutama Karya (Persero), perwakilan Kodim Kampar, dan perwakilan Yayasan Rumah Kasih.
Gubri H Syamsuar dan Danrem pun turut mengantar keberangkatan Riska di VIP Lancang Kuning, Bandara SSK II Pekanbaru kemarin. Pengobatan Riska ke Jakarta harus menunggu dua hari dari hasil diagnosa dokter di RS Awal Bros Pekanbaru karena perlu koordinasi antara banyak pihak yang siap membantu. Khususnya TNI AD bersama salah satu BUMN PT Hutama Karya.
Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Muhammad Fauzan, mengungkapkan perjalanan Riska ke Jakarta tersebut sudah seijin dokter setelah Ia melewati serangkaian tes kesehatan untuk memastikan kesiapan kondisi fisiknya.
"Kemarin Dokter sudah memberi rujukan resmi untuk tindakan selanjutnya ke RSPAD Gatot Soebroto. TNI melalui Dandim Kampar sudah mengurus semuanya” ujarnya menjelaskan.
Saat dimintai keterangan dalam perjalanan menuju Jakarta, Paman Riska Ulil Amri, mengaku sangat bersyukur dan lega. "Jujur, saya sangat senang karena banyak pihak yang peduli dan membantu proses kesembuhan Riska hingga akhirnya bisa berobat ke Jakarta. Saya lega juga karena Riska akhirnya bisa mendapatkan tindakan lanjutan dari ahlinya. Pokoknya saya hanya berdoa yang terbaik untuk Riska dan percaya dengan tim dokter," ungkap Ulil.
Sejak berita mengenai Riska viral di media sosial, memang banyak pihak yang menjeguk, menggalang dana bahkan menyampaikan niat baiknya untuk membiayai pengobatan Riska hingga pulih, salah satunya adalah Hutama Karya. Berbagai pihak tersebut kemudian bekerjasama dan berbagi tugas, dikoordinasi oleh Dandim Kampar, Letkol Inf Aidil Amin, yang kebetulan juga putra daerah asli Kampar.(egp)