Kapal Vietnam Tenggelam, 22 Tewas

Internasional | Sabtu, 31 Desember 2011 - 08:51 WIB

HANOI (RP) - Penyelidikan internal perusahaan terhadap tenggelamnya kapal kargo Vinalines Queen di perairan Filipina Ahad lalu (25/12) akhirnya membuahkan hasil.

Jumat (30/12), perusahaan perkapalan itu melaporkan bahwa hanya satu di antara total 23 awak kapal yang selamat. Sedangkan 22 kru yang lain dipastikan tewas.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

“Berdasar informasi yang kami terima, hanya satu awak kapal yang berhasil diselamatkan. Sedangkan kapal kargo yang tenggelam masih belum diketahui posisinya sampai sekarang,” ungkap seorang pejabat Vinalines, perusahaan yang mengoperasikan kapal kargo Vinalines Queen, dalam jumpa pers di kantor perusahaan di Kota Hanoi.

Namun, menurut pejabat yang tak mau disebutkan namanya itu, operasi pencarian kapal masih berjalan.

Jumat kemarin, sebuah media online lokal Vietnam, Dan Tri, melaporkan bahwa awak kapal bernama Dau Ngoc Hung itu diselamatkan kapal berbendera Inggris.

Kabarnya, saat itu kapal MV London Courage tersebut dalam perjalanan menuju Singapura dan secara tidak sengaja menemukan Hung.

Kini, pria 31 tahun itu berada dalam kondisi sehat setelah menjalani pemeriksaan medis secara singkat.

Dalam wawancara via telepon satelit, Hung mengatakan bahwa hanya dia yang berhasil menyelamatkan diri.

Menurut petugas Vietnam Maritime Search and Rescue Co-ordination Centre, Hung ditemukan terombang-ambing dengan sebuah pelampung. Berdasar keterangan tersebut, perusahaan pun lantas mengubah prioritas.

“Mulai saat ini, kami fokus pada pencarian kapal,” kata pejabat tersebut.

Kapal yang bertolak dari Indonesia menuju Cina itu tenggelam setelah melewati Pulau Luzon. Kali terakhir, kapal yang mengangkut sekitar 54.000 ton biji nikel itu terdeteksi di sekitar pulau terbesar Filipina tersebut.

Ketika itu, awak kapal sama sekali tak mengirimkan sinyal darurat. Ada dugaan kuat bahwa kapal tersebut tenggelam karena terhempas gelombang.

Untuk membantu pencarian, Vinalines pun mengontak penjaga pantai Filipina, Taiwan, dan Jepang. Mereka minta bantuan pada penjaga pantai dari tiga negara tersebut untuk ikut menelusuri keberadaan Vinalines Queen.

Sejauh ini tak ada tanda-tanda keberadaan kapal tersebut. Padahal, sistem darurat pada kapal seharusnya otomatis mengirimkan sinyal bahaya ketika terjadi bencana.(hep/ila)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook