LONDON (RIAUPOS.CO) -Jika waktu bisa diputar kembali, Hatice Cengiz pasti akan mencegah Jamal Khashoggi datang ke Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober lalu. Harapan itu disampaikan perempuan 36 tahun tersebut saat berada di Inggris. Dia berada di sana atas undangan Middle East Monitor dan Al-Sharq Forum yang menggelar malam renungan untuk sang tunangan.
’’Saya ingin peran pemimpin politik (Saudi) dalam pembunuhan brutal ini diungkap,’’ tegas Cengiz seperti dilansir The Guardian, Selasa (30/10). Sebelumnya, dengan tegas, dia meminta Putra Mahkota Saudi Muhammad bin Salman (MBS) mengembalikan jasad Khashoggi. Setelah dinyatakan sebagai korban pembunuhan pada 2 Oktober lalu, keberadaan jenazah kolumnis Washington Post itu masih menyisakan tanda tanya.
’’Saya yakin rezim Saudi tahu di mana jasadnya,’’ ujar Cengiz kepada Al Jazeera.
Saudi sudah mengakui Khashoggi tewas di gedung konsulat mereka di Istanbul gara-gara pembunuhan berencana. Saudi juga sudah menahan 18 terduga pelaku pembunuhan. Tapi, sejauh ini tidak ada perkembangan berarti yang Saudi laporkan. Cengiz menyerukan kepada komunitas internasional untuk terus mengawal kasus tersebut. Dia ingin Saudi transparan dalam penyelidikan.
Hal yang sama berkali-kali dipaparkan Turki dan Amerika Serikat (AS). Namun, Saudi seakan tidak mengindahkan desakan-desakan tersebut.(sha/c7/hep/jpg)