JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Pemerintah India sedang merekrut tim pasukan khusus untuk mengamankan KTT G20 dari serangan monyet yang berpotensi mengincar bunga pajangan bagi para pemimpin G20 yang hadir di New Delhi, India.
Dewan keamanan setidaknya mempekerjakan lebih dari 30 orang yang dapat menirukan teriakan monyet untuk mengusir kelompok monyet dari kawasan pemerintahan ibu kota India tersebut.
"Kami tidak bisa mengusir monyet-monyet ini dari habitat aslinya, jadi kami mengerahkan tim yang terdiri dari 30 hingga 40 orang yang dilatih untuk menakut-nakuti monyet itu agar tidak memakan sembarangan hiasan bunga di KTT G20," kata Wakil Ketua Dewan Keamanan New Delhi, Satish Upadhyay dikutip dari New Strait Times pada Kamis (31/8).
"Kami akan mengerahkan masing-masing satu orang di hotel tempat para delegasi menginap serta di tempat-tempat yang dilaporkan dapat diserang oleh kawanan monyet," tambahnya.
Meskipun monyet termasuk hewan yang dihormati di India, tetapi primata tersebut juga sering menjadi masalah karena merusak taman, kantor, atap perumahan, bahkan dapat menyerang orang untuk mencari makan.
Wilayah metropolitan Delhi dengan populasi lebih dari 30 juta orang dipercantik secara intensif sejak India dipercayai menjadi presidensi G20 tahun lalu setelah Indonesia di Bali.
Polisi hampir menutup kota sepenuhnya untuk pertemuan yang digelar pada 9 hingga 10 September mendatang. Jalan-jalan diblokir, bisnis ditutup dan diumumkan hari libur.
Namun masih ada kekhawatiran terkait sekumpulan monyet akan menyerang di depan mobil yang mengangkut presiden dan perdana menteri negara-negara G20 sehingga Dewan Keamanan Kota meminta pihak perwakilan Kehutanan menyiapkan rencana cadangan.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi
