JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Kebijakan Israel melarang warga negara Indonesia (WNI) masuk ke wilayahnya disayangkan pemerintah. Pasalnya, di kawasan yang diklaim sebagai wilayah negara zionis tersebut terdapat kota suci maupun tempat-tempat suci milik banyak agama.
Larangan ini berlaku efektif setelah 9 Juni nanti sampai batas waktu yang belum ditetapkan. Pemerintah Israel masih mentoleransi kunjungan sampai 5 Juni. Larangan ini berlaku untuk perorangan maupun grup atau rombongan.
Menteri Agama Lukman Hakim Syarifuddin mengatakan, pihaknya belum mendapat penjelasan atau informasi utuh terhadap persoalan itu. Namun jika benar-benar diberlakukan, kebijakan itu akan merugikan para WNI yang ingin berziarah.
“Karena Jerusalem kota suci beberapa agama. Sementara banyak umat beragama dari indonesia yang juga ingin ke Baitul Maqdis, beberapa tempat yang dianggap suci sebagai bentuk peribadatan,” ujarnya di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/5).
Oleh karenanya, dia berharap Israel mengoreksi dan membatalkan kebijakan tersebut. Menurutnya, kota suci berbagai umat beragama di Jerusalem berhak untuk dikunjungi pemeluknya dan tidak disangkutkan dengan persoalan politik. Namun demikian, dia belum bisa menjelaskan terkait upaya apa yang akan diambil pemerintah Indonesia, khususnya terkait nasib para peziarah. Dia akan berkoordinasi lebih dahulu dengan jajaran Kementerian Luar Negeri.
“Saya harus berkoordinasi dengan Bu Menlu dulu,” kata politisi PPP itu.
Pengamat Timur Tengah Smith Alhadar menjelaskan kebijakan Israel itu balasan kebijakan pemerintah Indonesia. Dia mengatakan beberapa waktu lalu, pemerintah Indonesia juga melarang warga berpaspor Israel masuk ke wilayah Indonesia.
“Masalahnya warga Indonesia perlu Israel. Karena kunjungan ke Israel kebanyakan urusan ibadah. Sementara kunjungan Israel ke Indonesia liburan,” katanya kemarin.
Smith menceritakan kronologi merenggangnya hubungan Israel dengan Indonesia itu. Meskipun selama ini kedua negara tidak memiliki hubungan diplomatik resmi, namun secara diam-diam warga kedua negara saling berkunjung. Termasuk Dubes Israel yang ada di Singapura, menurut dia juga kerap datang ke Indonesia.(far/wan/jun/jpg)