NEW DELHI (RIAUPOS.CO) - Keputusan lockdown yang diambil oleh Pemerintah India menimbulkan banyak konsekuensi. Mereka dianggap tidak siap menghadapi situasi tersebut karena banyaknya kekacauan yang tak bisa diatasi.
Seperti dilaporkan, seorang perantau di India, Ranveer Singh, yang berusia 40 tahun dilaporkan meninggal ketika berjalan kaki untuk pulang kampung di masa pemberlakuan lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona.
Seperti dilansir CNN, Senin (30/3/2020), kejadian tragis itu terjadi pada Sabtu (28/3) pekan lalu. Saat itu Ranveer yang bekerja sebagai tukang antar di New Delhi terpaksa pulang ke kampungnya di Negara Bagian Madhya Pradesh.
Penerapan lockdown yang dilakukan di seluruh India membuat hampir seluruh badan usaha tutup. Para karyawan juga akhirnya menganggur. Selain itu, moda transportasi umum berhenti beroperasi. Hanya beberapa yang masih dibolehkan berjalan.
Pada akhir pekan lalu pemerintah New Delhi memutuskan memulangkan para perantau tersebut dengan alasan mencegah penyebaran virus corona. Namun, mereka tidak memberikan tambahan moda transportasi.
Alhasil para perantau tersebut harus pulang dengan menyewa truk atau kendaraan lain secara bersama-sama rekan mereka yang satu tujuan. Sedangkan sebagian malah terpaksa berjalan kaki, termasuk Ranveer.
Menurut saksi, Ranveer jatuh pingsan di Kota Agra, sekitar 215 kilometer dari New Delhi. Padahal, jarak yang harus ditempur Ranveer untuk mencapai kampung halamannya di Distrik Morena, Madhya Pradesh, mencapai sekitar 288 kilometer.
Seorang penjaga toko di jalan lintas provinsi yang melihat Ranveer pingsan langsung membantunya. Dia juga memberi teh dan makanan kepada Ranveer. Saat itu, Ranveer mengeluh dadanya sangat sakit. Tidak lama kemudian dia mengembuskan napas terakhir.
"Menurut hasil atopsi usai kematian menunjukkan dia meninggal akibat serangan jantung tetapi kami meyakini hal itu dipicu kelelahan akibat menempuh perjalanan yang sangat panjang," kata seorang opsir polisi, Arvind Kumar.
Pemerintah pusat India lantas memutuskan pemulangan penduduk besar-besaran ke kampung halaman mereka saat penerapan lockdown adalah bentuk pelanggaran. Mereka lantas mendesak seluruh negara bagian untuk menjamin makanan dan tempat tinggal bagi para perantau yang tidak bisa pulang dan tak punya pendapatan karena tempat usaha mereka harus tutup sementara saat lockdown.
Perdana Menteri India, Narendra Modi, pada akhir pekan lalu sempat menyampaikan permohonan maaf kepada penduduk India yang merasa kecewa dan kesulitan akibat pemberlakuan lockdown.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tercatat ada 979 kasus virus corona di India, dengan 25 orang di antaranya meninggal. Sedangkan dari data Sekolah Kedokteran Universitas Johns Hopkins, ada 1.071 kasus virus corona di India. Dari jumlah tersebut ada 29 orang meninggal, dan 100 pasien sembuh.
Sumber: CNN/Mirror/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun