SUPERSTORM SANDY BIKIN NGERI

Aktivitas di Sembilan Negara Bagian AS Stop

Internasional | Selasa, 30 Oktober 2012 - 08:33 WIB

NEW YORK (RP) - Badai Sandy alias Hurricane Sandy benar-benar monster mengerikan. Setelah menerjang wilayah AS, khususnya kawasan East Coast (pantai timur) sejak Ahad lalu (28/10) waktu setempat, kekuatan badai yang dijuluki sebagai superstorm atau frankenstorm itu terus meningkat, Senin (29/10).

Badai itu pun melumpuhkan aktivitas di berbagai sektor di kawasan timur laut AS.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Ratusan ribu warga dievakuasi atau diminta agar mengungsi ke wilayah yang lebih tinggi.

Seluruh transportasi umum, termasuk semua penerbangan di sejumlah bandara, terpaksa dihentikan.

Bursa Saham New York atau New York Stock Exchange (NYSE) di Kota New York pun ditutup atau diliburkan kemarin. Penutupan itu kemungkinan berlanjut hingga hari ini (30/10).

Ini kali pertama pasar saham terbesar di dunia yang terletak di Wall Street, Lower Manhattan, New York, tersebut ditutup akibat masalah cuaca dalam 27 tahun.

Pemerintah Kota New York tak hanya menutup seluruh sistem transportasi umum di wilayahnya. Sekolah-sekolah di kota terbesar dan terpadat di Negeri Paman Sam itu juga diliburkan. Layanan kereta bawah tanah (subway) maupun bus telah dihentikan total sejak Ahad malam.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bermarkas di New York memutuskan untuk menutup kantornya kemarin. Seluruh rapat dan agenda pertemuan di kantor organisasi dunia tersebut dibatalkan. Badai diperkirakan mengancam hingga Rabu besok (31/10).

Gelombang air laut tinggi akibat terjangan Badai Sandy juga mengancam New York. Tinggi gelombang melonjak dari sekitar 6 kaki (sekitar 1,83 meter) menjadi 11 kaki (sekitar 3,5 meter).

Akibatnya, beberapa kawasan di kota metropolitan yang terletak di tenggara Negara Bagian New York serta berada di mulut Sungai Hudson dan di pinggir Samudera Atlantik itu terancam tergenang.     

Selain kawasan Lower Manhattan, banjir juga diperkirakan menggenangi terowongan subway serta memutus jaringan infrastruktur di bawah tanah, seperti listrik, telepon, dan internet.

Badai Sandy diperkirakan menerjang jalur sejauh sekitar 1.600 kilometer dari kawasan Mid-Atlantik, AS, hingga Kanada.

Sekitar 50 juta penduduk di wilayah tersebut bakal terpengaruh badai yang diperkirakan sebagai yang terbesar dalam sejarah di AS tersebut.

Pusat Badai Nasional AS atau US National Hurricane Center (NHC) kemarin menyatakan bahwa kekuatan badai kategori 1 itu terus meningkat saat bergerak menuju pantai negara adidaya itu.

‘’Kekuatan badai akan terus melonjak sehingga bisa mengancam jiwa siapapun,’’ kata jubir NHC.

Di beberapa lokasi, terutama kawasan sekitar Pegunungan Appalachian, serangan Badai Sandy dibarengi angin sangat kencang dan hujan salju yang lebat.

Sembilan negara bagian di AS telah mengumumkan dan memberlakukan keadaan darurat. Selain New York, negara-negara bagian itu, antara lain, New Hampshire, New Jersey, North Carolina, dan Maryland.

‘’Kami minta agar warga tidak bertindak bodoh, seperti keluar rumah saat badai datang,’’ ungkap Gubernur New Jersey Chris Christie dalam pesan yang disampaikan saat jumpa pers. ‘’Kami juga minta agar warga (yang tinggal di kota-kota pantai) mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dan aman,’’ lanjutnya.

Mendekati hari pemilihan presiden (Pilpres) AS pada 6 November nanti, Presiden Barack Obama dan rivalnya, Capres Partai Republik Mitt Romney, telah membatalkan jadwal kampanye mereka. Obama membuyarkan kampanye di Florida kemarin dan kembali ke Washington DC untuk memantau kondisi akibat badai serta antisipasi pemerintah.

‘’Badai ini sangat besar dan (ancamannya) juga serius,’’ ujar Obama seusai brifing di kantor Badan Manajemen Darurat Federal (Federal Emergency Management Agency atau FEMA) di Washington DC, Ahad lalu.

‘’Kita belum tahu wilayah mana saja yang bakal diterjang (Badai Sandy) dan di mana pula kerusakan terbesar terjadi,’’ lanjutnya.

NHC memerkirakan badai itu menerjang wilayah pantai New Jersey tadi malam atau hari ini WIB (30/10).(cak/jpnn/ila)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook