Suhu Kota Makkah 44 Derajat Celcius

Internasional | Minggu, 30 September 2012 - 10:51 WIB

 Suhu Kota Makkah 44 Derajat Celcius
Makkah Panas. foto ist/int

Riau Pos Online – Jamaah haji Indonesia yang dijadwalkan masuk kota Makkah pada 30 September, harus lebih mempersiapkan diri secara matang. Pasalnya suhu udara di Kota Makkah ini terus meningkat tiga hari terakhir.

Dari laporan lembaga terkait diketahui suhu udara di Kota Makkah telah mencapai 44 derajat celcius. Kondisi itu membuat udara di Kota Makkah terasa lebih panas dibandingkan tiga hari sebelumnya. “'Rata-rata suhu mencapai 44 derajat celcius. Ini bukanlah persoalan mudah beradaptasi dengan suhu yang ektrem,” ujar dr Ramon Andrias, dokter yang bertugas di Kantor Misi Haji Makkah, Sabtu (29/9).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dengan kondisi suhu seperti itu, sambung dia, beban fisik para jamaah haji terasa lebih berat. Apalagi suhu itu tidak pernah terjadi di Indonesia. Artinya tubuh para jamaah belum terbiasa dengan kondisi suhu tersebut.

Tak itu saja, dia membeberkan suhu terendah di kota Makkah mencapai 26 derajat celcius dengan kelembaban 11 persen.  Hal ini sangat berbeda dengan suhu yang terjadi setiap hari di tanah air.

Meningkatnya suhu udara ini memang sangat terasa. Beberapa petugas kebersihan di sekitar Masjidil Haram merasakan hal serupa.  Bahkan situasi itu terasa lebih panas lagi di wilayah Arafah, Mudzalifah, dan Mina.

Dari pantauan JPNN di tiga wilayah Arafah, Mudzadilaf dan Mina panasnya suhu lebih terasa. Apalagi di kawasan tersebut sangat minim bangunan tinggi yang bisa mengurangi panas di sekitarnya.

Bukit bebatuan yang ada di sekitar wilayah tersebut tampak begitu mengkilat, memantulkan cahaya matahari. Tanah beraspal pun terasa begitu panas. Meski pada sekitar Masjid Namira, Arafah, telah dilakukan penyemprotan udara dingin melalui semburan air yang keluar dari tiang-tiang tinggi. ”Memang panas sekali. Di sinilah nanti lokasi tahapan haji dilakukan,” kata petugas haji yang ikut dalam memantau lokasi wukuf Arafah dan mabit di Mina.

Dr Ramon mengingatkan, suhu yang eksterm ini butuh antisipasi yang cukup. Ancaman dehidrasi menjadi hal yang pasti sulit dihindari. Untuk itu dalam sehari, minimal jamaah haji harus mengonsumsi tiga liter air.

Jamaah juga diimbau mengonsumsi buah-buahan yang mengandung vitamin C untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Jamaah disarankan untuk menghindari minum es yang berlebihan. Jamaah juga disarankan menggunakan pelindung seperti topi atau payung saat beraktivitas di kota Makkah. Sebaiknya, mengenakan pakaian yang tak terlalu tebal. Jamaah juga disarankan mengenakan masker saat beraktivitas baik ibadah maupun saat berada di keramaian.(rko/ip/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook