LONDON(RP) - Rencana pemerintahan Barrack Obama untuk menyerang Suriah menjadi kacau karena parlemen Inggris secara mengejutkan justru menolak mosi yang melegalkan Inggris untuk berpartisipasi dalam aksi militer disana.
Meski dukungan dari Inggris bukanlah syarat bagi Amerika untuk melakukan tindakan militer, Gedung Putih dipastikan tidak akan ditemani aliansi tedekat dan paling loyalnya, Inggris yang selama ini selalu bersama dalam aksi militer A.S.
Jurubicara Dewan Keamanan Obama, Caitlin Hayden mengindikasikan jika pihaknya akan mempertimbangkan untuk bertindak sendiri atau unilateral.
"Amerika akan terus berkonsultasi dengan pemerintahan Inggris, aliansi dan teman terdekat kami. Seperti kita katakan sebelumnya, keputusan Obama akan berdasarkan kepentingan Amerika yang terbaik" ujarnya seperti dikutip The Guardian, Jumat (30/08).
"Ia (Obama) percaya jika ada kepentingan inti Amerika disana (Suriah) yang dipertaruhkan dan negara yang melanggar norma internasional mengenai senjata kimia harus bertanggung jawab," lanjutnya lagi.
Sebelumnya Amerika sudah yakin jika Inggris akan mendukungnya hingga akhrinya keputusan mengenai keikutsertaan Inggris kalah dalam voting di parlemen dengan 272 banding 285 yang menolak pemerintah. (ysa/rmol)