Survei, Anwar Kalahkan Najib

Internasional | Selasa, 30 April 2013 - 09:51 WIB

Survei, Anwar Kalahkan Najib
Anwar Ibrahim Foto: wn.com

KUALALUMPUR (RP) - Perdana Menteri Malaysia dan pemimpin Barisan Nasional, Najib Razak, kemarin menyatakan sangsi terhadap hasil survei yang dikeluarkan Pusat Demokrasi dan Pemilu Universitas Malaya (UMcedel) yang mengklaim dirinya tertinggal empat angka di belakang pemimpin oposisi Malaysia dari Pakatan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim.

”Saya tidak setuju dengan jajak pendapat itu. Kami memiliki survei sendiri dan dari situ terlihat kita berada di depan,” kata Najib saat menggelar jumpa pers di Kota Rawang, Negara Bagian Selangor, seperti dilansir situs malaysiakini.com, Ahad (28/4).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dia menyatakan hal itu untuk menanggapi hasil survei yang dikeluarkan UMcedel baru-baru ini, di mana 43 persen suara percaya bahwa Anwar lebih memenuhi syarat menjabat sebagai perdana menteri ketimbang Najib yang hanya mendapat 39 persen suara.

Namun, beberapa akademisi juga mempertanyakan hasil survei ini dan menyatakan ukuran sampel yang hanya 1.407 terlalu kecil dan Pakatan Rakyat dapat memanipulasi hasil survei itu.

Najib menjelaskan dirinya yakin Barisan Nasional akan menang dengan raihan dua per tiga kursi di parlemen asalkan di dalam tubuh koalisi partai pendukung pemerintah itu tidak terjadi sabotase internal.

”Saya juga harus mengingatkan bahwa masalah internal harus diselesaikan atau hal-hal lain dapat mengancam kinerja kami. Jika kita bersatu dan kerja keras, tidak ada alasan yang akan membuat kita mendapat hasil yang buruk,” ujar Najib.

Saat ditanyakan terkait kinerja Barisan Nasional di daerah pemilihan Pakatan Rakyat, Najib mengakui bahwa hal itu sangat memerlukan perjuangan. ”Kita tahu bahwa tidak mudah untuk mengubah pemerintahan negara, tetapi mesin politik kami sedang bersemangat dan kami akan melakukan yang terbaik untuk mencapai tujuan kami,” ucap Najib.(int/jrr)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook