Produser Innocence of Muslims Ditahan

Internasional | Sabtu, 29 September 2012 - 08:35 WIB

Laporan JPNN, California

Produser film anti-Islam  Innocence of Muslims,  Nakoula Basseley Nakoula (55) ditahan aparat kepolisian Amerika Serikat di Los Angeles, California.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Anehnya, penahanan Nakoula Basseley Nakoula (55), bukan karena film tersebut dianggap menghina Nabi Muhammad SAW yang sangat dimuliakan umat Muslim. Tetapi karena melanggar persyaratan masa percobaan setelah dia dibebaskan dari penjara tahun 2011 dalam kasus penipuan bank. Nakoula sendiri tidak ditahan terkait pembuatan video yang memicu kerusuhan di sejumlah negara muslim dan mengakibat sejumlah korban tewas. Nakoula menggunakan nama palsu untuk mengunggah film kontroversi tersebut ke YouTube.

Menurut Global Post, catatan pengadilan mengatakan Nakoula dilarang untuk mengakses internet atau menggunakan nama palsu tanpa izin dari petugas.

‘’Nakoula ditangkap berdasarkan tuduhan yang dibuat oleh Kantor Percobaan bahwa ia telah melanggar ketentuan masa percobaannya yang sepenuhnya diawasi,’’ kata juru bicara Kejaksaan Los Angeles, Thom Mrozek.

Sebelumnya, pemerintahan Obama telah meminta Google selaku perusahaan pemilik situs berbagi video YouTube, untuk menghapus cuplikan film Innocence of Muslims. Tetapi hal itu ditolak dengan alasan film tersebut tidak melanggar peraturan mereka. Nakoula, yang diduga memproduksi cuplikan 14 menit film Innocence of Muslims, ditangkap di tempat persembunyiannya setelah mendapatkan ancaman karena memproduksi film anti-Islam.

  Film amatir yang dibuat di AS dan disulih dengan bahasa Arab tersebut, menyebabkan kemarahan di negara-negara Muslim karena dianggap menghina Nabi Muhammad. Tetapi film ini tidak melanggar hukum di AS, dimana kebebasan berbicara diatur dalam amandemen pertama konstitusi.

Sementara itu, sejumlah pemeran dalam video ini mengaku bahwa mereka telah ditipu. Mereka mengaku dikontrak dalam sebuah film dengan judul Desert Warriors, sama sekali tidak menyebutkan Islam atau Muhammad dalam skenarionya.(esy/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook