HONGKONG (RIAUPOS.CO) -- Tiongkok mengirimkan pasukan baru ke wilayah perbatasan dengan Hongkong. Banyak yang menduga hal itu dilakukan untuk mengantisipasi akan adanya rencana pawai besar yang dilakukan oleh demonstran Hongkong. Pengiriman pasukan baru itu dilakukan pada Kamis (29/8) waktu setempat.
Hanya saja, pemerintah Tiongkok menepis bahwa tindakan itu dilakukan untuk mengantisipasi rencana pawai besar-besaran demonstran Hongkong. Seperti yang dilansir Al Jazeera, hal itu merupakan agenda rutin yang dilakukan Tiongkok. Mereka mengirimkan pasukan baru ke perbatasan untuk mengganti pasukan yang lama. Diperkiran terdapat 8 ribu hingga 10 ribu tentaran di perbatasan dengan Tiongkok.
Toh, tak salah itu dilakukan untuk mengantisipasi situasi di Hongkong yang belum mereda. Dengan pasukan yang lebih segar secara kondisi kebugaran dan pikiran, tentunya bakal lebih efektif untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan.
Seperti diketahui, militer Tiongkok menyatakan akan membuat kontribusi yang lebih besar untuk menjaga kemakmuran dan stabilitas di Hongkong. Hal itu dikatakan oleh kantor berita Xinhua. Para saksi mata melihat lebih banyak kegiatan di sekitar pangkalan militer Shek Kong dalam beberapa bulan terakhir.
Terlepas dari klaim Tiongkok bahwa pengiriman pasukan itu adalah hal rutin, langkah itu telah membuat ketegangan di wilayah administrasi khusus Hongkong meningkat. Hongkong sendiri kembali dibawah kontrol Tiongkok pada 1997 dengan perjanjian satu negara dua sistem.
Dalam beberapa pekan terakhir, kondisi di Hongkong memanas terkait unjuk rasa yang semakin masif. Militer Tiongkok terlihat melintasi perbatasan di Kota Shenzhen. Tiongkok juga memperingatkan tidak akan duduk dan menonton ketika kerusuhan akibat unjuk rasa demonstran makin merebak.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal