BINTAN (RP) - Kapal bantuan Pemprov Kepulauan Riau (Kepri) dinilai kurang layak. Karena itu, Bupati Bintan Ansar Ahmad menjajaki kemungkinan menyewa pompong sebagai sarana transportasi siswa.
Besar bodi kapal bantuan untuk transportasi sekolah di Mantang Lama itu disebut-sebut tidak sesuai dengan kapasitas mesinnya. Diduga, biaya operasionalnya akan sangat besar bila kapal fiberglass tersebut tetap dipakai.
"Kapal itu bisa saja dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan. Tetapi, jika membutuhkan anggaran sangat besar, modifikasinya mungkin hanya bagian kapal yang masih bisa digunakan yang diambil," kata Ansar, Rabu (28/8).
Pemkab Bintan, kata dia, akan mengontrak pompong warga untuk dijadikan angkutan sekolah. Tujuh hingga sembilan pompong bakal dikontrak untuk daerah Mantang dan Bintan Pesisir. Nilai kontraknya mencapai lebih dari Rp 500 juta. Pompong itu dikhususkan untuk mengangkut anak sekolah.
Karena pompong tersebut sudah dikontrak pemkab, siswa yang naik pompom itu tidak perlu membayar. Kecuali, mereka menggunakan pompong tersebut di luar ketentuan kontrak.
Bila pompong yang telah dikontrak itu masih menarik ongkos, Ansar berjanji memberikan sanksi. "Semua pompong yang dikontrak tersebut akan diberi merek khusus. Dengan begitu, mudah diketahui bahwa pompong itu sudah dikontrak pemkab," jelasnya.
Ansar menjelaskan, dinas pendidikan (dispendik) telah menyosialisasikan kebijakan mengontrak kapal pompong untuk transportasi siswa itu ke sekolah-sekolah. "Nanti saya cek aktivitasnya sejauh mana. Sebab, anggarannya tidak kecil, yakni mencapai Rp 600 juta. Pada 2014, kami masih mengalokasikan anggaran untuk kontrak pompong tersebut. Saya juga akan cek semua jalur sudah bisa dipenuhi dengan tujuh hingga sembilan pompong itu atau tidak. Kalau belum, nanti ditambah," terang Ansar. (asr/jpnn)