CEGAH BAKTERI MYCOPASMA BOVIS

Selandia Baru Akan Bunuh 150.000 Ekor Sapi

Internasional | Selasa, 29 Mei 2018 - 22:19 WIB

Selandia Baru Akan Bunuh 150.000 Ekor Sapi
Ilustrasi, peternakan sapi di Selandia Baru. (Foto: Net)

SELANDIA BARU (RIAUPOS.CO) - Negara salah satu penghasil sapi, Selandia Baru, berencana untuk memusnahkan ternak sapinya dalam jumlah besar-besaran, mencapai angka 150.000 ekor.

Pemusnahan yang sudah diumumkan pemerintah itu terkait pencegahan penyebaran bakteri  Mycopasma Bovis.

Bakteri itu ditemukan di Eropa dan AS. Berdasarkan keterangan, bakteri tersebut dapat menyebabkan sapi menderita mastitis, radang paru-paru, arthritis, dan penyakit lainnya. Mycoplasma Bovis bukan ancaman bagi manusia, tetapi menyebabkan kerugian produksi pertanian. Tahun lalu Mycoplasma bovis untuk pertama kalinya ditemukan di Selandia Baru.
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Para pejabat mengatakan, mereka berencana untuk membunuh semua sapi di peternakan manapun bakteri itu ditemukan. Sapi yang sehat pun akan ikut dimusnahkan. Presiden Nasional Federated Farmers, Katie Milne mengatakan, penting untuk mencoba menyingkirkan Mycoplasma Bovis sebelum jadi wabah.

Pihaknya, ujar Milne, berusaha memastikan para petani yang terkena dampak mendapat semua bantuan yang mereka butuhkan, termasuk kompensasi memadai.

“Ini adalah masa yang sulit. Rasa sakit dan penderitaan yang akan dilalui para petani benar-benar mengerikan,” katanya tentang para petani yang terkena dampak.

Selandia Baru adalah rumah bagi sekitar 10 juta sapi, sekitar dua kali populasi manusia. Sekitar dua pertiga adalah sapi perah dan sisanya sapi potong.

Produk berbahan dasar susu mewakili ekspor tunggal terbesar mereka. Sebagian besar produksi dijual ke Tiongkok dan digunakan dalam susu formula. Mycoplasma Bovis sejauh ini telah ditemukan di 38 peternakan di seluruh Selandia Baru. Semua infeksi yang ditemukan sejauh ini dapat ditelusuri kembali ke satu peternakan. Kemungkinan besar bakteri tersebut tiba di Selandia Baru 18 bulan sebelum mereka pertama kali diidentifikasi.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook