BRUSSELS (RIAUPOS.CO) - Seorang pelajar laki-laki, 20 tahun, tewas dalam tidurnya setelah makan spageti basi yang dimasak lima hari lalu. Dilansir dari Dailymail pada Senin (28/1), mahasiswa tersebut berasal dari Brussels, Belgia. Ia jatuh sakit setelah mengonsumsi sisa spageti yang dibuat lima hari sebelumnya.
Pemuda yang disebut dengan nama AJ merasa tidak enak badan usai makan spageti basi. Namun ia hanya memilih tidur untuk mengusir rasa sakitnya. Sayangnya, bukannya malah sembuh, pagi berikutnya dia malah ditemukan tewas di tempat tidurnya oleh orangtuanya.
Peristiwa itu terjadi setelah dia pulang dari sekolah. Ia lapar lalu menghangatkan spageti basi dalam oven microwave sebelum pergi bermain olahraga. Dia akhirnya pulang setengah jam kemudian akibat sakit kepala hebat, sakit perut, dan mual.
Dia muntah selama beberapa jam dan pergi ke kamar mandi dua kali hanya untuk tertidur saat tengah malam. Akhirnya tubuh pemuda malang itu ditemukan 11 jam kemudian oleh orangtuanya yang khawatir ia tak bangun untuk pergi kuliah.
Otopsi mengungkapkan, dia meninggal akibat keracunan makanan yang disebabkan oleh bakteri bacillus cereus. Bacillus cereus adalah bakteri pembentuk spora yang menghasilkan racun, menyebabkan muntah dan diare.
Meskipun AJ mengalami gejala keracunan, AJ mungkin hanya berasumsi bahwa itu bukanlah sakit yang serius. Ia hanya mengatasinya dengan minum banyak air dan tidak minum obat apapun.
Sampel pasta dan saus tomat serta sisa makan malam, juga dikirim untuk analisis ke National Reference Laboratory for Food-borne Outbreaks.(jpg)