Listrik Mati, Karbon Monoksida Renggut Belasan Nyawa

Internasional | Sabtu, 28 Desember 2013 - 05:56 WIB

ONTARIO (RP) - Nasib kurang beruntung tengah menimpa lebih dari 200 ribu warga di Amerika Serikat bagian utara dan tenggara Kanada. Selama empat hari terakhir, mereka harus hidup tanpa listrik.

Sebab, jaringan listrik karena lebatnya hujan salju sejak awal pekan ini rusak. Tercatat, ada 19 orang yang tewas karena suhu dingin dalam sepekan terakhir. Lebih parah lagi, perusahaan listrik setempat memprediksi bahwa mesin penghangat warga mungkin tidak bisa dihidupkan sampai akhir pekan ini.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Otoritas setempat mengungkapkan, lebih dari 232 ribu pelanggan harus berjuang melawan dingin tanpa listrik di wilayah Michigan, Ontario, Quebec, New Brunswick, dan utara New England. Suhu yang membeku berubah menjadi mimpi buruk bagi warga setempat setelah 19 orang dilaporkan tewas karena cuaca dingin sejak akhir pekan lalu.

Sebanyak 14 orang yang tewas berada di Amerika Serikat. Sebagian besar korban meninggal karena keracunan gas karbon monoksida. Kasus keracunan karbon monoksida sering terjadi saat orang-orang menghidupkan generator di dalam rumah. Generator dipakai untuk menyalakan mesin penghangat ruangan karena listrik padam. Lima korban tewas lainnya tinggal di wilayah Kanada. Penyebabnya sama, yakni keracunan karbon monoksida. Tiga korban tewas di Quebec dan dua lainnya di Toronto.

Di sejumlah wilayah dekat Toronto, otoritas lokal menyebutkan bahwa badai yang melanda saat ini adalah yang paling buruk di kota tersebut. Selain itu, badai memaksa lebih dari 54 ribu kepala keluarga hidup tanpa listrik Kamis (26/12). ‘’(Perbaikan, red) itu memerlukan waktu lama. Sebab, kami belum pernah mengalami badai separah ini sebelumnya,’’ kata Juru Bicara Toronto Hydro Tanya Bruckmueller kepada CBC. (cak/c15/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook