AS Sadap Merkel sejak 2002

Internasional | Senin, 28 Oktober 2013 - 10:28 WIB

BERLIN (RP) - Protes Jerman atas penyadapan Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) terhadap Kanselir Angela Merkel terus bergulir.

Menteri Dalam Negeri Hans-Peter Friedrich menuntut AS menjelaskan praktik yang bertentangan dengan hukum Jerman tersebut secara detail. Di Washington warga juga memprotes penyadapan NSA.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Ahad (27/10), majalah mingguan Der Spiegel melaporkan bahwa Negeri Paman Sam menyadap telepon genggam Merkel sejak 2002.

Majalah itu mengklaim telah melihat sendiri salinan dokumen rahasia NSA yang menunjukkan aktivitas penyadapan terhadap pemimpin 59 tahun tersebut. Jika itu benar terjadi, AS memata-matai Merkel sebelum dia menjabat kanselir.

‘’Nomor telepon Merkel masih tercatat pada daftar target penyadapan NSA sampai 2013 ini,’’ terang media berbahasa Jerman tersebut.

Sebelumnya Jubir Gedung Putih, Jay Carney menegaskan bahwa NSA tidak lagi menyadap telepon Merkel. Ia juga menjamin NSA tidak akan menyadap kembali alat komunikasi pribadi perempuan terkuat Eropa tersebut.

Ketika itu Carney tidak menyebut soal aktivitas penyadapan NSA terhadap Merkel di masa lampau. Ia juga memilih bungkam saat disinggung mengenai dugaan terjadinya penyadapan pada masa lalu.

Tetapi, Carney tidak membantah pemberitaan media yang mengungkap AS menyadap telepon Merkel sejak 2006. Belakangan, Der Spiegel mengklaim praktik itu berlangsung mulai 2002.

‘’Tidak ada penjelasan terperinci mengenai aktivitas penyadapan tersebut. Dalam file rahasia NSA tidak disebutkan AS merekam perbincangan telepon Merkel dengan lawan bicara atau hanya mendengarkan tanpa menyimpannya,’’ tulis majalah tersebut. Karena itu, Berlin mengirimkan delegasi khusus yang terdiri atas beberapa tokoh intelijen ke Washington. Tujuannya, meminta penjelasan terperinci dari AS.

Rabu lalu (23/10), begitu mendengar soal penyadapan NSA tersebut, Merkel langsung menelpon Obama. Secara lisan, kanselir perempuan pertama Jerman itu memprotes aktivitas diam-diam tersebut.

Dia menyatakan kecewa terhadap Obama karena mengizinkan NSA memata-matai sekutunya. Ketika itu Obama minta maaf kepada Merkel dan mengaku tidak tahu apa-apa soal penyadapan tersebut.

Sayangnya, investigasi media Jerman mengungkap fakta sebaliknya. Mengutip sumber intelijen Washington, harian Bild am Sonntag menyebutkan bahwa Obama mengetahui praktik penyadapan NSA terhadap Merkel sejak 2010.

‘’Direktur NSA Keith Alexander yang menginformasikan kepada Obama mengenai penyadapan terhadap Merkel,’’ tulis koran tersebut.

Menurut sumber Bild am Sonntag, Obama sama sekali tidak melarang praktik yang berlangsung sejak 2002 tersebut. ‘’Obama malah membiarkannya berlanjut,’’ tegas sumber anonim itu sebagaimana dilansir Bild am Sonntag.

Bahkan, menurut kabar, praktik tersebut masih berlangsung sampai beberapa pekan menjelang kunjungan Obama ke Kota Berlin pada Juni lalu.

Sementara itu, aksi protes masyarakat AS atas penyadapan NSA juga berlanjut. Ribuan pengunjuk rasa tersebut mendesak pemerintah tidak sembarangan menyadap perbincangan telepon warga sipil.

Dalam pengakuannya pekan lalu, Edward Snowden mengungkapkan bahwa NSA mendengarkan dan merekam perbincangan telepon serta komunikasi e-mail seluruh warganya.

Dengan mengusung spanduk bertulisan dukungan terhadap Snowden dan tuntutan agar NSA berhenti memata-matai warga, para pengunjuk rasa itu mengepung gedung pusat pemerintahan, Capitol.

Mereka berharap pemerintahan Obama bisa merevisi kebijakannya. Dengan begitu, masyarakat awam bisa menjaga privasi mereka.

Terkait dengan protes Jerman dan masyarakat AS tersebut, Obama berjanji untuk mengubah kebijakannya.(hep/c14/dos/fia)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook