NEW YORK (RP) - Seperti biasa, delegasi Amerika Serikat, Kanada dan Israel memboikot pidato Mahmoud Ahmadinejad saat presiden Iran itu diberi kesempatan berbicara di podium Sidang Tahunan Majelis Umum PBB. Namun, tidak seperti biasanya, aksi boikot itu kali ini tidak diikuti delegasi dari negara-negara Eropa.
Menurut stasiun berita ABC News, pemandangan itu terjadi pada hari kedua Sesi Pemandangan Umum di Sidang Tahunan ke-67 Majelis Umum PBB di New York pada Rabu siang waktu setempat (tengah malam WIB). Deretan kursi delegasi AS dan Israel kosong melompong selama pidato Ahmadinejad. Begitu pula dengan Kanada.
Aksi boikot sudah berkali-kali mereka lakukan atas pidato Ahmadinejad di forum PBB, baik di New York maupun di Jenewa. Menurut delegasi AS, aksi ini merupakan simbol protes mereka atas pandangan anti Israel yang kerap dilontarkan Ahmadinejad selama berpidato.
AS sudah mengantisipasinya setelah menyimak pernyataan pers kepala pemerintahan Iran itu kepada media massa setiba di New York sebelum berpidato di PBB. ‘’Selama dua hari terakhir, kami telah menyimak Ahmadinejad kembali memanfaatkan kunjungan ke PBB ini bukan untuk menyampaikan aspirasi rakyat Iran, namun malah melontarkan teori-teori paranoid dan cercaan menjijikkan atas Israel,’’ kata Erin Pelton, juru bicara Duta Besar AS untuk PBB, Susan Rice.
‘’Sayang sekali bahwa Ahmadinejad akan berbicara di Majelis Umum PBB pada hari Yom Kippur, sehingga itu menjadi alasan AS tidak hadir,’’ lanjut Pelton, merujuk pada hari suci umat Yahudi yang biasa dirayakan di Israel, Yom Kippur.
Jadwal pidato Ahmadinejad di PBB itu bertepatan pada hari Yom Kippur. Saat berpidato, dia menyebut Israel sebagai ‘’Zionis yang tidak beradab’’. ‘’Ancaman berkelanjutan oleh Zionis yang tidak beradab dengan mengerahkan aksi militer atas bangsa kami yang besar merupakan contoh nyata atas tatanan dunia yang sepihak dan intimidasi,’’ kata Ahmadinejad yang pidatonya dikutip di laman resmi PBB.
Terkait dengan Israel pula, Ahmadinejad juga menyebut pemerintahan palsu terbentuk di wilayah jajahan Palestina. Dia juga mengritik kebijakan-kebijakan hegemonis dan aksi-aksi zionisme dunia. Tidak seperti biasa, delegasi negara-negara anggota Uni Eropa tidak mengikuti aksi boikot AS. Mereka tetap mengikuti pidato Ahmadinejad.
Bagi delegasi Eropa, pidato Ahmadinejad itu kali ini tidak kelewat batas. Namun, pidatonya tetap dikritik. ‘’Ahmadinejad memberi pidato yang panjang dan bertele-tele,’’ kata seorang diplomat Eropa kepada kantor berita Reuters. ‘’Sebelumnya, kami walk out karena pandangan dia yang anti Yahudi, ancaman atas Israel dan konspirasi 9/11. Tahun ini, kejahatan dia adalah bicara ngawur,’’ lanjut diplomat itu.
Sejak menjadi Presiden Iran pada 2005, sudah delapan kali Ahmadinejad berpidato di forum tahunan PBB itu. Kemungkinan ini menjadi pidato terakhir dia sebagai pemimpin Iran di Sidang Majelis Umum PBB karena tahun depan akan pensiun sebagai presiden setelah dua kali menjabat.(umi/viv/int/jpnn)