MADRID (RP) - Kecelakaan kereta api cepat di Spanyol yang menewaskan 80 penumpang pada Rabu (25/7) lalu menyisakan kengerian dalam kenangan sejumlah korban yang ”beruntung” bisa lolos dari maut. Seorang penumpang bahkan menggambarkan insiden tersebut seperti permainan roller coaster yang tiba-tiba rusak.
Hal terakhir yang terus tertinggal dalam ingatan Stephen Ward adalah sebuah dorongan sangat besar hingga mengempaskan tubuhnya meninggalkan kursi penumpang. Ward adalah salah seorang di antara ratusan korban luka dalam kecelakaan maut dekat Kota Galicia tersebut. ‘’Beberapa kali kereta api melewati tikungan tajam. Sampai akhirnya tiba di sebuah tikungan paling tajam dan kereta itu seperti terbang,’’ kenangnya. ‘’Gerbong itu miring ke samping rel. Rasanya seperti roller coaster,’’ imbuhnya.
Remaja 18 tahun itu tengah dalam perjalanan ke sebuah kota kecil Spanyol. Berselang satu menit saat dia menulis jurnalnya, sejurus kemudian tubuhnya telah diselimuti darah segar.
Selama beberapa detik Ward berpikir bahwa sesuatu yang aneh telah terjadi. Penumpang lain di sekitarnya juga dalam kondisi kacau. Namun, mereka belum menyadari apa yang terjadi. Ward kemudian memberi tahu mereka bahwa serangkaian gerbong telah keluar jalur. Beberapa saat kemudian Ward tidak sadarkan diri.
Ward sempat melihat layar informasi bagi penumpang bahwa kereta api melaju dengan kecepatan 194 kilometer per jam. Menurut dia, kecepatan tersebut hampir dua kali lipat dari seharusnya ketika kereta meninggalkan Madrid.
Matahari belum tampak benar di barat laut Spanyol ketika suara dentuman keras terdengar. Suara itu berasal dari badan kereta yang menghantam tembok beton setelah keluar jalur di sebuah tikungan tajam.
‘’Banyak orang meninggal, sebagian penumpang yang lain meraung kesakitan,’’ ungkap saksi pertama yang tidak dijelaskan identitasnya. Sebelumnya, dia melihat asap hitam membubung ke angkasa.
Saksi kedua bahkan mengaku trauma setelah menyaksikan insiden mengerikan tersebut. Menurut dia, efek dari benturan rangkaian gerbong dan tembok beton sangat keras hingga membuat mobilnya terguncang. ‘’Tidak bisa saya gambarkan dengan kata-kata. Saya trauma,’’ ujarnya.
Penyelidikan atas kecelakaan tersebut juga terus dilakukan. Polisi Spanyol resmi menahan sang masinis kereta api Francisco Jose Garzon Amo, Jumat (26/7). Dia mulai diperiksa dalam statusnya sebagai tersangka.
Polisi juga telah menemukan kotak hitam di ruang kontrol kemudi. Dalam pemeriksaan awal, terekam suara kesakitan masinis yang menghubungi pusat kontrol. ‘’Aku sudah tak tahan lagi, aku mau mati,’’ terang Garzon dalam rekaman tersebut.
Garzon yang mengalami luka ringan juga meminta petunjuk terkait dengan apa yang harus dilakukan dalam kondisi darurat seperti itu. ‘’Keretaku keluar jalur. Apa yang harus aku lakukan?’’ tanyanya.
Harian Spanyol El Pais melansir, masinis menyatakan bahwa alat peringatan kecepatan telah diaktifkan dalam panel kontrol. ‘’Masinis sudah berusaha mengerem laju kereta, namun gagal menghindari tragedi tersebut,’’ tulis El Pais.(cak/c4/dos/hpz)