KABUL (RIAUPOS.CO) – Hingga siang ini, korban akibat gempa kuat yang mengguncang Afghanistan dan Pakistan kemarin, terus meningkat. Setidaknya 300 orang diketahui telah tewas, dan sekitar 2.000 lainnya terluka.
Upaya penyelamatan sedang dilakukanh untuk membantu mereka yang terkena dampak gempa bumi berkekuatan 7,5 yang melanda-daerah terpencil di Afghanistan dan Pakistan itu. Getarannya bahkan juga terasa di India utara dan Tajikistan.
Tim penyelamat telah dikirim ke daerah pegunungan terpencil di mana efek dari gempa masih belum sepenuhnya terpantau.
Korban termasuk 12 orang murid perempuan di sebuah sekolah di Afghanistan yang tewas karena terhimpit pada saat mereka mencoba berdesakan keluar dari bangunan sekolah mereka.
"Mereka jatuh di bawah kaki siswa lain," kata seorang pejabat penanggulangan bencana di provinsi Takhar, seperti dilansir BBC.com yang mengutip Reuters. Puluhan siswa lainnya terluka akibat terinjak-injak.
Laporan-laporan mengatakan banyak orang di seluruh wilayah, mencemaskan terjadinya gempa baru, sehingga menghabiskan malam tidur di luar pada suhu mendekati titik beku.
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, dalam pidato televisi, mendesak mereka yang tinggal di daerah yang terkena dampak untuk membantu upaya penyelamatan.
Seorang pejabat dari provinsi Badakhshan timurlaut mengatakan, tim penyelamat tidak akan mampu mencapai daerah pegunungan yang terkena sampai hari Selasa. Jumlah korban meninggal diperkirakan akan terus meningkat karena daerah yang paling parah terkena merupakan kawasan terpencil dengan komunikasi yang terganggu.
Korban tewas dan luka juga telah dilaporkan di provinsi Nangarhar, Badakhshan dan Kunar, dengan sekurang-kurangnya 52 orang tewas.
Di Pakistan, korban telah mencapai paling tidak 214 orang di daerah pegunungan di bagian utara negara tersebut. Sebagian besar dari korban ini berada di wilayah Malakand di provinsi Khyber Pakhtunkhwa.
Sumber: BBC
Editor: Amzar