Puluhan Rumah Warga Muslim Dibakar

Internasional | Selasa, 27 Agustus 2013 - 09:12 WIB

KANBALU (RP) - Konflik kekerasan antaragama di Myanmar kembali terjadi. Ahad (25/8), sekitar 1.000 biksu Buddha mengamuk dan membakar puluhan rumah dan toko warga muslim di Kota Kanbalu, Myanmar, Ahad (25/8).

Insiden kali ini menambah panjang daftar kekerasan yang terjadi sejak tahun lalu.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Diberitakan News.com.au, insiden ini diduga dipicu rumor yang mengatakan bahwa seorang pria muslim memperkosa wanita Buddha. Pria itu langsung diamankan ke kantor polisi. Biksu Buddha yang marah meminta pria itu dikeluarkan, namun tidak diserahkan polisi.

Akhirnya, massa biksu ini mengamuk dan membakar rumah-rumah warga muslim. Belum dilaporkan adanya korban luka atau tewas dalam insiden ini.

Seorang polisi yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, sekitar 35 rumah dan 12 toko milik warga muslim hangus terbakar. Setidaknya sebuah masjid juga ikut jadi korban.

Biksu radikal Wirathu, dianggap turut mengobarkan kemarahan umat Buddha dengan menuliskan kekerasan ini di akun Facebook-nya. Wirathu dianggap sebagai provokator dan sering menyampaikan ceramah kebencian terhadap umat Islam.

Insiden ini menambah panjang kasus sektarian di Burma -nama lain Myanmar- sejak tahun lalu. Lebih dari 250 orang tewas dan 140.000 lainnya terusir dari tempat tinggalnya saat umat Buddha Rakhine bentrok dengan Muslim Rohingya.

Aparat juga dinilai tidak mampu melindungi warga Rohingya. Sebab, sebagian aksi kekerasan terjadi di depan hidung tentara dan polisi. Bahkan, para aktivis menuduh aparat turut ambil bagian dalam kekerasan tersebut.

Myingt Naing, anggota parlemen oposisi dari Kanbalu mengaku terkejut dengan insiden ini. Dia mengatakan bahwa selama bertahun-tahun umat Islam dan Buddha di kota itu hidup harmonis.

‘’Ada masjid di setiap desa di kota kami dan kami hidup dengan damai. Saya tidak mengerti mengapa aparat tidak mampu mengendalikan massa,’’ ujarnya seperti dirilis vivanews, kemarin.

Awal pekan ini, sebuah mobil yang membawa pelapor HAM PBB Tomas Ojea Quintana diserang massa di kota Meiktila, lokasi kekerasan sektarian yang menewaskan 43 orang muslim awal tahun ini. Saat itu, Quintana hendak menyelidiki bentrokan tersebut.

Sekitar 200 orang mengelilingi mobilnya dan memukuli pintu dan jendela. Dia mengatakan, pemerintah Burma gagal melindunginya sebagai delegasi khusus dari PBB.(int/fia)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook