LOME (RP) - Berbagai macam cara dilakukan orang untuk melakukan protes. Mulai dari demonstrasi, mogok makan, pertunjukan seni, hingga melakukan aksi anarkis. Namun sekelompok wanita di Togo memilih cara yang unik untuk menyuarakan aspirasinya. Mereka memilih untuk berhenti melakukan hubungan seks dengan pasangannya.
Aksi mogok berhubungan seks itu dilakukan sekelompok wanita dari organisasi "Let"s Save Togo". Aksi ini dilakukan dalam rangka menuntut pengunduran diri Presiden Togo, Faure Gnassingbe.
Aksi mogok ini akan dimulai hari ini. Pimpinan kelompok, Isabelle Amenganvi mengatakan aksi mogok diharapkan dapat memaksa para pria Togo untuk ikut memprotes kepemimpinan Gnassingbe.
"Kami punya banyak cara untuk memaksa laki-laki memahami apa yang diinginkan kaum perempuan Togo," ujar pimpinan bagian kewanitaan organisasi Let"s Save Togo, Isabelle seperti dikutip AP, Senin (27/8).
Menurut Amenganvi, apabila cara ini tidak berhasil maka kelompoknya telah menyiapkan sesuatu yang lebih dahsyat dari mogok seks. Hanya saja, ia tidak mengungkapkan "amunisi" cadangan yang disiapkan kelompoknya.
Sementara itu beberapa wanita yang terlibat aksi ini menilai aksi mogok seks penting untuk dilakukan. Salah satu peserta aksi mogok seks, Abla Tamekloe mengibaratkan aksinya seperti ibadah puasa.
"Dengan melakukan ini saya percaya mereka akan melepaskan anak-anak kami dari penjara. Buat saya ini seperti ibadah puasa, untuk mendapatkan berkah dari Tuhan saya harus berpuasa," ujar Abla
Namun, sejumlah wanita di Togo seperti Judith Agbetoglo, meragukan keberhasilan aksi mogok seks. Pasalnya, mereka khawatir aksi ini akan merusak hubungan rumah tangganya.
"Saya tidak yakin dapat melakukannya selama seminggu. Buat saya mungkin mudah, tapi saya khawatir akan jadi masalah besar untuk suami saya, ia terlalu menyukainya," ungkap Judith.
Sementara itu kaum pria Togo yang menjadi korban aksi ini melakukan penolakan. Mereka menilai aksi mogok seks hanya main-main belaka.
"Ini sama sekali tidak serius. Saya ragu apakah wanita yang bersuami dan tinggal bersama suaminya bisa melakukan ini. Lagipula siapa yang bisa mengetahui apa yang pasangan lakukan saat mereka berduaan di rumah," ujar seorang jurnalis Togo bernama Ekoue Blame.
Sejak awal bulan Agustus, kelompok anti kepemimpinan presiden Gnassingbe gencar melakukan berbagai protes. Mereka mendesak Gnassingbe untuk mundur dari kursinya dan tidak lagi mengikuti pemilihan presiden pada Oktober mendatang. Sekitar 100 orang demonstran telah ditahan akibat melakukan aksi protes. (AP/dil/jpnn)