Total Korban Bangunan Runtuh 300 Jiwa

Internasional | Sabtu, 27 April 2013 - 12:04 WIB

Total Korban Bangunan Runtuh 300 Jiwa
Para pekerja berusaha menyelamatkan warga yang tertimbun bangunan delapan lantai,Rana Plaza, yang runtuh di Savar pinggiran Dhaka. Diperkirakan 300 orang tewas akibat kejadian ini, Jumat (26/4/2013). Foto: munir uzzman/ reuter

SAVAR (RP) - Sebanyak 300 jasad ditemukan dari reruntuhan bangunan delapan lantai di pinggiran Ibu Kota Bangladesh, Dhaka Jumat (26/4). Sementara 2.200 jiwa lainnya dievakuasi dalam keadaan hidup.

Tiga hari pasca ambruknya Rana Plaza, ratusan personel SAR dibantu aparat militer terus menyisir puing-puing bangunan pusat perbelanjaan dan pabrik garmen itu.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Brigjen Jenderal Mohammed Siddiqul Alam Shikder pengawas operasi penyelamatan mengatakan, jumlah korban tewas masih mungkin bertambah, di mana saat insiden terjadi diperkirakan 3.122 orang bekerja di dalamnya.

Seorang pejabat militer, Mayjen Chowdhury Hasan Suhrawardy pada wartawan mengatakan, operasi pencarian dan penyelamatan akan terus digelar setidaknya hingga Sabtu (27/4). ‘’Kami tahu manusia dapat bertahan hingga 72 jam dalam situasi ini. Jadi upaya kami akan terus non-stop,’’ katanya.

Kamis (25/4) malam, setidaknya 40 orang yang terjebak di lantai empat bangunan berhasil dievakuasi. Sedang 12 orang ditemukan dalam keadaan luka pagi tadi (26/4).

Stasiun televisi lokal menayangkan evakuasi para korban. Di mana gelombang pekerja medis silih berganti membawa korban luka dan tewas dari reruntuk.

Sementara ratusan warga yang ingin menyaksikan langsung proses evakuasi masih memadati loaksi bencana, tanpa menghiraukan bau menyengat dari reruntuk gedung. Sama halnya, sejumlah kerabat yang putus asa mencari orang yang mereka cintai, beberapa dari mereka tampak marah karena lambannya upaya penyelamatan.

Sementara itu, ribuan buruh dari ratusan pabrik garmen di zona industri Savar, Jumat (26/4), turun ke jalan memprotes kelalaian pengusaha dan pemilik bangunan hingga menyebabkan bencana tersebut. Mereka juga menuntut peningkatan standar keselamatan kerja.(jpnn/jrr)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook