riaupos.co - Mencuatnya kabar penyakit sapi gila di California, Amerika Serikat (AS), membuat beberapa supermarket besar di Korea Selatan menghentikan pembelian daging sapi potong dari Negeri Paman Sam itu.
“Kami menghentikan penjualan produk daging dari AS sejak hari ini,” ujar juru bicara Lotte Mart Chung Won-hun, kemarin.
Taiwan juga ikut ketakutan dengan kasus tersebut. Mereka menunda pembicaraan impor daging AS. Pemerintah China, tidak memberikan tanggapan apapun. Sedangkan otoritas Hong Kong akan terus melakukan kontak dengan pihak AS untuk mendapatkan konfirmasi terbaru mengenai kasus ini. Negara Asia lainnya, Indonesia mulai menghentikan impor daging sapi pada 24 April 2012. Suspensi ini akan dilakukan hingga ada kejelasan dari otoritas di AS.
Situasi ini mengakibatkan Gedung Putih (White House) turun tangan memberi penjelasan. Juru bicara Gedung Putih Jay Carney menyampaikan pernyataan Presiden AS Barack Obama mengenai kasus sapi gila tersebut.
“Produk daging dan susu Amerika Serikat sangat aman. Departemen Kesehatan AS tentu tidak main-main dalam menjaga kualitas. Mereka kini sedang fokus untuk menangani masalah ini,” ujar Carney kepada wartawan kemarin.
Pendeteksian penyakit sapi gila ini merupakan yang pertama setelah AS mendeklarasikan diri bersih wabah sapi gila pada 2006.
Sapi gila itu ditemukan di Central Valey, California dan telah dikonfirmasi Departemen Pertanian AS (USDA), Selasa (24/4). Kejadian sapi gila ini terjadi di AS hampir empat kali dalam satu dasawarsa.
Penyakit sapi gila atau bovine spongiform encephalopathy (BSE) merupakan penyakit mematikan bagi sapi dan bisa menyebabkan penyakit otak mematikan bagi manusia yang mengkonsumsi daging yang tercemar. Namanya penyakit Creutzfeldt-Jakob. Penyakit inilah yang dicurigai menyebabkan kematian 150 orang di Inggris pada 1980-1990. Badan Kesehatan PBB/ WHO menyebutkan, manusia tidak akan terjangkit penyakit tersebut meski meminum susu dari sapi yang terjangkit sapi gila.(rmol/jpnn)