JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Sebuah saluran radio tentara Israel melaporkan bahwa, pasukan Israel menyerang Hamas menggunakan tank dalam serangan darat singkat di Jalur Gaza.
Kabar penyerangan Israel menyasar Hamas, baru saja dilaporkan pada hari Kamis (26/10).
Dilansir dari The Guardian, laporan tersebut menggambarkan sebagai serangan darat yang relatif besar, dan menunjukkan bahwa ini merupakan kejadian terbesar sejak Israel mulai mengerahkan pasukannya di luar wilayah tersebut sebelum melakukan invasi skala penuh yang direncanakan.
Tank dan kendaraan infanteri menyerang banyak sel teroris Hamas, infrastruktur dan pos peluncuran rudal anti-tank sepanjang Rabu malam sebelum keluar dari Gaza dan kembali ke Israel, lapor Jerusalem Post yang mengutip dari radio militer.
Sejak konflik meletus pada tanggal (7/10), Pasukan Pertahanan Israel telah melakukan beberapa serangan untuk menyelidiki posisi Hamas dan mengumpulkan informasi tentang sandera.
Israel terus melancarkan serangannya ke Gaza sebagai persiapan untuk invasi darat yang telah lama dijanjikan.
Joe Biden mengatakan dukungan AS terhadap pertahanan Israel sangat kuat namun mengkritik perlakuan terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki oleh pemukim Israel.
Saat konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese seorang presiden mengatakan, "Saya terus khawatir tentang pemukim ekstremis yang menyerang warga Palestina di Tepi Barat."
"Mereka menyerang warga Palestina di tempat-tempat yang menjadi hak mereka, dan hal ini harus dihentikan sekarang," tambahnya.
Israel telah membombardir Gaza sejak (7/10) orang-orang bersenjata Hamas menyerbu perbatasan dan menewaskan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dan menculik 222 lainnya.
Menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas, lebih dari 6.500 warga Palestina telah terbunuh di Gaza dan ada kekhawatiran jumlah korban jiwa akan semakin meningkat jika Israel terus melakukan invasi darat.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi
