KORBAN PERANG VIETNAM

Setelah 40 Tahun, Gadis Napalm Akan Dioperasi

Internasional | Senin, 26 Oktober 2015 - 14:30 WIB

 Setelah 40 Tahun, Gadis Napalm Akan Dioperasi

FLORIDA (RIAUPOS.CO) – Ketika berkecamuk Perang Vietnam lebih 40 tahun silam, bocah ini begitu dikenal sebagai ‘’Gadis Napalm’’  ketika gambarnya yang menangis ketakutan, berlari dalam keadaan telanjang setelah kawasan kediamannya diserang bom kimia, menghiasi media dunia. Foto bersejarah itu diabadikan fotografer Associated Press (AP).

Kini, lebih 40 tahun kemudian, gadis yang selepas serangan pada tahun 1972 itu tubuhnya penuh luka bakar tersebut, berkesempatan menghilangkan bekas-bekas luka bakar parah yang mendera sekujur tubuhnya dan masih menyisakan rasa sakit itu.

Baca Juga :Kisah Veteran Perang Vietnam yang Melawan Masa Lalu

Diharap, setelah menjalani pembedahan, gadis itu, Kim Phuc, yang memang dianggap simbol keganasan perang Vietnam, tidak lagi perlu menutup parutan jejak luka bakarnya, sekaligus jejak kelam masa silam itu.

“Selama ini saya menyangka parut tersebut akan dibawa sampai mati. Saya membesarkan hati says sendiri bahwa bila kelak meninggal, saya tidak akan rasa lagi kesakitan akibat luka saya. Tetapi kini saya mempunyai harapan untuk hidup dengan lebih normal,” katanya, seperti dimutip di laman The Guardian kemarin.

Kim kini berada di Miami untuk menemui ahli dermatologi yang mempunyai kepakaran dalam pengobatan laser bagi pasien yang mengalami luka bakar parah.

Bulan lalu, Kim, 52, mulai menjalani beberapa sesi perawatan dan pengobatan laser dengan dokternya, Jill Waibel yang mampu melembutkan dan melicinkan tisu parutan tebal sekujur lengan kiri, leher serta tengkuk dan hampir di sekujur punggungnya.

Hal yang dianggap lebih penting adalah bahwa perawatan itu akan mengurangkan rasa sakit yang masih dialaminya hingga hari ini.

Kim ditemani suaminya Bui Huy Toan dan wartawan AP, Nick Ut, 65, yang mengabadikan foto pada 1972 itu dan masih berkomunikasi dan menjalin hubungan dengannya hingga hari ini.

“Dia yang merekam gambar saya ketika berusia sembilan tahun dulu dan kini dia jugalah yang akan melihat akhir kisah ini,” katanya.

Ut mengabadikan momen pilu itu pada 8 Juni 1972 setelah tentara Vietnam Selatan secara tidak sengaja menjatuhkan bom napalm terhadap penduduk di perkampungan Kim, Trang Bang.

Ut berkata, dia masih ingat Kim menjerit ‘’Panas! Panas!’’ dalam bahasa Vietnam sebelum dia membawanya masuk ke van AP.

Kim kemudian menangis terisak-isak sambil berkata ‘’Saya akan mati, panas sekali matilah saya.’’

Setiap menjalani perawatan, Jill Waibel menghabiskan biaya antara 1.500 dolar AS hingga 2.000 dolar AS, namun dia menawarkan untuk menggratiskan semuanya, ketika Kim menghubunginya.

Menurutnya, Kim yang kini tinggal di Kanada memerlukan sekitar tujuh kali sesi pengobatan dalam tempo delapan atau sembilan bulan ke depan.(zar)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook