Israel Bom Pabrik Senjata di Sudan

Internasional | Jumat, 26 Oktober 2012 - 06:48 WIB

JAKARTA (RP) - Pabrik senjata Yarmouk milik Sudan di Ibukota Khartoum pada Selasa (23/10) waktu setempat meledak setelah diserang pesawat tidak dikenal. Pemerintah Sudan menuduh Israel berada di balik penyerangan tersebut.

Diberitakan BBC, Rabu (24/10), Menteri Informasi dan Kebudayaan Sudan Ahmed Bilal Osman, mengatakan bahwa empat pesawat tempur Israel telah menyerang pabrik tersebut, menewaskan dua orang.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Kami menduga Israel yang melakukan pengeboman. Kami berhak untuk bereaksi di waktu dan tempat yang kami tentukan,’’ kata Osman.

Menurut Osman, Sudan melacak adanya empat pesawat tempur yang berusaha menghindar dari jangkauan radar, datang dari arah timur. Dari pecahan bahan peledak juga ditemukan bukti bahwa serangan itu dilakukan oleh militer Israel.

‘’Serangan itu menghancurkan sebagian dari infrastruktur pabrik, membunuh dua orang di dalamnya dan sejumlah orang luka parah,’’ kata Osman.

Menanggapi tuduhan ini, juru bicara militer Israel, Avikhai Adraie, menolak berkomentar. Ini bukan kali pertama Sudan menuduh Israel melakukan penyerangan ke negara mereka.

Sebelumnya, pada April 2011, helikopter serang Israel dituduh memasuki wilayah sudan dan menembaki sebuah mobil yang menewaskan dua orang. Pada 2009, Israel juga diduga berada di balik penyerangan pada sebuah konvoi di Timur Sudan.

Israel meyakini Sudan adalah penyelundup senjata untuk para militan Hamas di Gaza. Hal ini dipicu oleh bocoran kawat diplomatik Amerika Serikat tiga tahun lalu yang mengatakan bahwa Sudan secara ssembunyi-sembunyi menyalurkan senjata buatan Iran kepada Hamas di Jalur Gaza.

Sangkal

Sementara itu, Israel menyangkal sebagai pihak yang bertanggungjawab atas meledaknya suatu pabrik senjata di Sudan pekan ini. Namun, seorang pejabat senior Kementerian Pertahanan Israel menyatakan bahwa Sudan merupakan negara teroris yang berbahaya.

Menurut laman harian Jerusalem Post, pernyataan itu dilontarkan oleh Amos Gilad, penasihat utama Menteri Pertahanan Ehud Barak. Dia diwawancara oleh Stasiun Radio militer Israel Rabu (24/10) waktu setempat.   

Dia saat itu menolak berkomentar soal keterlibatan Israel dalam serangan atas pabrik senjata di Sudan. Kendati mengatakan tidak ada gunanya membicarakan hal itu, Gilad juga menyatakan bahwa Sudan telah membantu terorisme.

‘’Kami perlu waktu untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi. Namun peran Sudan itu jelas. Itu negara teroris yang berbahaya,’’ kata Gilad.(viv/int/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook