JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Seorang pria bersenjata melepaskan tembakan ke sebuah sekolah di Rusia tengah. Kejadian itu menewaskan sedikitnya 13 orang dan 7 di antaranya anak-anak. Lebih dari 20 orang luka-luka. Pelaku merupakan alumni yang tewas bunuh diri sesaat setelah melepaskan tembakan.
Korban termasuk 7 anak di sekolah yang menampung sekitar 1.000 murid di kota Izhevsk. Bagaimana kejadian itu berawal?
Sejumlah media Rusia memposting video detik-detik peristiwa mematikan itu. Kejadian tersebut menunjukkan kepanikan di dalam gedung sekolah tempat penembakan itu terjadi. Para siswa berlarian.
Beberapa rekaman menunjukkan darah di lantai kelas dan lubang peluru di jendela. Anak-anak berjongkok di bawah meja.
“Sebanyak 7 anak dan 6 orang dewasa tewas, termasuk dua penjaga keamanan dan dua guru,” menurut pejabat Rusia seperti laporan BBC.
Staf dan murid telah dievakuasi dari gedung sekolah. Seorang anggota parlemen setempat mengatakan pelaku bernama Artem Kazantsev. Ia dipersenjatai dengan dua pistol.
Sebuah video yang diposting secara online oleh komite investigasi menunjukkan pria bersenjata itu tergeletak mati di lantai mengenakan T-shirt dengan simbol Nazi. Penyidik sedang mencari tempat tinggalnya.
Dilansir dari Euronews, Senin (26/9/2022), asa berkabung Rusia berlangsung hingga 29 September. Momen itu telah diumumkan oleh kepala daerah. Juru Bicara Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dia sangat berduka atas serangan itu. Sekolah itu berada di pusat Izhevsk, sebuah kota berpenduduk sekitar 650 ribu jiwa, dekat dengan gedung-gedung pemerintah pusat.
Pihak berwenang mengatakan pria bersenjata itu memasuki sekolah dengan mengenakan kaos hitam bergambar simbol Nazi. Tempat itu sekarang telah ditutup untuk penyelidikan.
“Penyelidik saat ini sedang melakukan penggeledahan di rumahnya untuk mempelajari identitas dan motif penyerang,” kata otoritas terkait.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman