PANDEMI CORONA

Varian Delta Melonjak, Sydney Lockdown

Internasional | Sabtu, 26 Juni 2021 - 05:09 WIB

Varian Delta Melonjak, Sydney Lockdown
ILUSTRASI. (DOK RIAUPOS.CO)

BAGIKAN



BACA JUGA


SYDNEY (RIAUPOS.CO) - Pemerintah New South Wales, Australia, mengunci atau lockdown sejumlah wilayah di Kota Sydney untuk menekan lonjakan virus corona varian Delta yang lebih menular.

Pekerja dan penduduk Sydney diperintahkan untuk tinggal di rumah selama sepekan mulai Jumat (25/6/2021).


Seperti dikutip dari AFP, penduduk di empat kawasan di pusat kota Sydney hanya diizinkan keluar rumah untuk alasan penting, membeli barang kebutuhan, ke layanan medis, berolahraga, atau berangkat ke kantor jika tidak memungkinkan bekerja dari rumah.

Sebanyak 65 kasus Covid-19 telah dilaporkan terkait dengan seorang pengemudi yang terinfeksi setelah mengangkut awak maskapai penerbangan internasional dari bandara Sydney ke hotel karantina.

Pemimpin New South Wales, Gladys Berejiklian, menyebut kondisi ini sebagai "periode paling menakutkan" sejak pandemi merebak lebih dari setahun yang lalu.

"Kami telah melakukan lebih baik dari yang diharapkan dalam hal pelacakan kontak," kata Berejiklian.

"Tetapi apa yang dilakukan adalah memastikan kita tidak melewatkan rantai penularan komunitas."

New South Wales mencatat 22 kasus baru pada Kamis (24/6) dan merupakan angka tertinggi selama pandemi.

Presiden Asosiasi Medis Australia Omar Khorshid kurang puas dengan langkah yang diambil pihak berwenang New South Wales ini.

Kata dia, seharusnya pemerintah setempat mengambil tindakan lebih keras, termasuk mengunci seluruh wilayah metropolitan Sydney.

"Virus varian Delta berbeda, lebih cepat menular," kata Khorshid. "Sydney belum pernah menghadapi ini sebelumnya."

Korshid mengakui penguncian memang berdampak ke ekonomi, tetapi wabah yang lebih luas bisa menjadi "bencana" bagi seluruh negara.

Australia termasuk salah satu negara paling sukses di dunia dalam mengatasi Covid-19. Hingga kini negara itu memiliki 30.424 kasus virus corona dan 910 kematian.

Sumber: AFP/News/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook