KIEV (RP) - Parlemen Ukraina Kamis petang waktu setempat (24/5) menjadi ajang unjuk kekuatan fisik. Para legislator yang sedang rapat terlibat baku hantam. Beberapa di antaranya bahkan sampai berdarah. Ketua Parlemen Volodymyr Litvyn akhirnya terpaksa menghentikan rapat yang membahas penggunaan bahasa Rusia di berbagai institusi publik tersebut.
Baku hantam terjadi saat kubu oposisi yang pro-Barat berselisih dengan politisi pendukung Presiden Viktor Yanukovych. Oposisi menuntut penghapusan bahasa Rusia di pengadilan, rumah sakit, dan institusi publik lainnya.
Tetapi, para pendukung Yanukovych menentang usul tersebut. Pasalnya, sebagian besar di antara mereka tinggal di wilayah timur Ukraina yang sehari-hari masih menggunakan bahasa Rusia.
Oposisi menganggap pemakaian bahasa Rusia itu sebagai bentuk bahwa Ukraina tunduk kepada bangsa lain. Seharusnya, sebagai bangsa merdeka, Ukraina menggunakan bahasanya sendiri dalam forum formal, baik tertulis maupun lisan.
Karena tak kunjung sepakat, kubu oposisi dan para pendukung Yanukovych terlibat aksi saling pukul. "Ketua parlemen terpaksa menutup rapat tanpa voting," terang Kantor Berita Unian.
Kemarin (25/5) media Ukraina memberitakan duel antaranggota parlemen itu membuat Mykola Petruk terluka parah. Politikus dari kubu oposisi tersebut terluka di bagian kepala. Darah pun mengalir membasahi wajah dan pakaiannya. Dia lantas dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis. Konon Dia dikabarkan harus mendapatkan beberapa jahitan di bagian kepala.
"Sistem parlementer di negara ini sudah benar-benar tak berfungsi," sesal Litvyn dalam jumpa pers kemarin. Saat baku hantam terjadi, menurut dia, sesi pembahasan di parlemen tentang rancangan undang-undang (RUU) tersebut hampir selesai. Karena tak kunjung mencapai kata sepakat, dia berniat menggelar voting agar RUU itu bisa segera menjadi undang-undang (UU).
Namun, beberapa saksi mengatakan bahwa kubu oposisi berusaha menggagalkan voting. Sebab, mereka tidak ingin penggunaan bahasa Rusia di berbagai tempat terus dilestarikan. "Sebenarnya, saya sudah mengusulkan supaya pembahasan RUU itu dihentikan dan RUU tersebut ditangguhkan. Tetapi, para legislator tak menghendaki opsi itu," paparnya.
Baku hantam beberapa kali mewarnai rapat parlemen Ukraina. Pada Desember 2010, para legislator terlibat adu pukul dan aksi saling lempar kursi. Ketika itu enam anggota parlemen dilarikan ke rumah sakit.
Sebelumnya, pada April 2010, anggota parlemen Ukraina juga adu jotos dan saling lempar telur serta bom asap. Sampai-sampai ketua parlemen bersembunyi di balik payung. (AP/time/hep/c8/ami)