Kapal Jepang Montevideo Maru Ditemukan, jadi Kuburan Massal Tawanan Perang

Internasional | Rabu, 26 April 2023 - 00:15 WIB

BAGIKAN



BACA JUGA


TOKYO (RIAUPOS.CO) – Montevideo Maru ditemukan. Yakni kapal Jepang yang digunakan dalam Perang Dunia (PD) II. Bangkai kapal itu ditemukan autonomous underwater vehicle (AUV) di kedalaman lebih dari 4 ribu meter atau 13.123 kaki di bawah permukaan air laut. Lebih dalam daripada lokasi penemuan bangkai kapal Titanic.

Keberadaan Montevideo Maru telah menjadi misteri selama 81 tahun. Misi pencarian diorganisasi kelompok arkeologi maritim Australia, Silentworld Foundation, dengan dibantu perusahaan survei laut dalam Belanda bernama Fugro.


Para penjelajah mulai mencari bangkai kapal itu pada 6 April di Laut China Selatan. Tepatnya di barat laut pulau utama Luzon, Filipina. Mereka melihat penampakan positif 12 hari kemudian dengan menggunakan peralatan berteknologi tinggi, termasuk AUV dengan sonar.

Dibutuhkan beberapa hari untuk memverifikasi bangkai kapal dengan analisis ahli dari arkeolog maritim, konservator, dan spesialis lainnya, termasuk mantan perwira angkatan laut.

Montevideo Maru memiliki kisah kelam. Kapal itu tenggelam pada 1 Juli 1942 dalam perjalanan dari Papua Nugini menuju Hainan, Tiongkok. Saat itu kapal selam milik Amerika Serikat, USS Sturgeon, menembakkan torpedo ke Montevideo Maru tanpa menyadari bahwa di dalamnya ada ribuan tawanan perang.

Insiden tersebut menewaskan 979 warga negara Australia. Sebanyak 850 di antaranya adalah tentara. Silentworld mengatakan, total 1.089 korban berasal dari 14 negara. Namun, saat itu sulit melacak semua kerabat terdekat mereka satu per satu. Keturunan korban dapat mendaftar ke Angkatan Bersenjata Australia untuk mendapat informasi terbaru tentang penyelidikan dan peringatan di masa mendatang.

“Kami berharap berita ini membawa ketenangan bagi orang-orang terkasih yang telah lama berjaga dan berharap,’’ ujar Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.

Tenggelamnya Montevideo Maru menjadi bencana maritim terburuk di Australia. Warga Australia yang tewas dalam insiden itu lebih banyak daripada yang meninggal di perang Vietnam.

Spesialis teknis dalam tim pencarian Kapten Roger Turner mengatakan, kapal itu sekarang adalah kuburan perang yang harus diperlakukan dengan hormat.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook