DALANGI UPAYA BUNUH PRESIDEN

Wapres Maladewa Ditahan

Internasional | Minggu, 25 Oktober 2015 - 11:29 WIB

Wapres Maladewa Ditahan
Ahmed Adeeb

MELE (RIAUPOS.CO) - Misteri di balik ledakan speedboat yang ditumpangi Presiden Maladewa, Yameen Abdul Gayoom dan istrinya, Ibu Negara Fathimath Ibrahim, 28 September lalu akhirnya terkuak. Kemarin (24/10) pihak kepolisian menahan Wakil Presiden Maladewa Ahmed Adeeb, 33. Dia dituding sebagai dalang ledakan tersebut. Adeeb diduga ingin membunuh Gayoom dan istrinya yang baru pulang menunaikan ibadah haji. ’’Wakil Presiden Adeeb ditangkap dan ditahan di pusat detensi Dhoonidhoo. Tuduhannya pengkhianatan tingkat tinggi,’’ tulis Menteri Dalam Negeri Umar Naseer di akun Twitter-nya.

Adeeb ditahan di Bandara Internasional Male pada tengah hari waktu setempat. Saat itu Adeeb baru saja mendarat setelah melakukan kunjungan kenegaraan ke luar negeri. Website resmi pihak kepolisian mengonfirmasi bahwa penahanan Adeeb terkait dengan penyelidikan ledakan di kapal cepat yang ditumpangi Gayoom dan istrinya. Penahanan dilakukan atas perintah pengadilan. Dua petugas keamanan yang memiliki akses ke kapal cepat yang ditumpangi Gayoom saat itu juga ditahan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sejauh ini belum ada pernyataan resmi penyebab utama ledakan tersebut. Yakni, bom yang ditempatkan di kapal ataukah perusakan mesin dengan sengaja. Pasca penahanan Adeeb itu, penjagaan di Male diperketat. Harian Haveeru melaporkan bahwa truk-truk penuh personel polisi dan tentara tampak berjaga di setiap sudut jalan. Pihak kepolisian khawatir penahanan Adeeb bisa memicu kerusuhan. Sejak ledakan terjadi, nama Adeeb memang disebut-sebut ikut terlibat. Sebab, berdasar undang-undang di Maladewa, jika presiden meninggal, tidak mampu, atau mengundurkan diri, penggantinya otomatis adalah wakil presiden. Meski sudah ada desas-desus bahwa Adeeb terlibat, penahanannya membuat banyak pihak terkejut. Adeeb pun sejak awal bersikukuh tidak terlibat.

 Adeeb baru menjadi wakil presiden sekitar tiga bulan lalu. Yaitu, setelah Gayoom memecat Wakil Presiden Mohamed Jameel dengan tudingan yang sama, yakni melakukan pengkhianatan. Gayoom juga telah memecat beberapa pejabat pasca ledakan yang hampir merenggut nyawanya tersebut.

Para pejabat tersebut tentu saja ditengarai terlibat maupun diragukan kesetiaannya. Beberapa jam sebelum penahanan Adeeb, Gayoom memecat Kepala Polisi Hussain Waheed. Sepuluh hari sebelumnya Menteri Pertahanan Moosa Ali Jaleel juga harus kehilangan kursi. Kamis lalu (22/10) Juru Bicara Pemerintah Mohamed Shareef juga dipecat. Sesaat setelah ledakan terjadi, Shareef meninggalkan Maladewa dan terbang ke Sri Lanka. Saat itu dia mengungkapkan bahwa kapal cepat yang ditumpangi Gayoom meledak karena masalah mesin.

Namun, beberapa waktu setelah pernyataan tersebut keluar, pemerintah justru menyatakan bahwa penyebab ledakan adalah usaha pembunuhan.(Reuters/AFP/jpg/eko)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook