NEW YORK (RP) - Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengatakan pada hari Senin (24/9) bahwa Israel tidak memiliki akar di Timur Tengah dan akan "dihilangkan," saat berbicara menjelang pertemuan tahunan pemimpin negara di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat.
Ahmadinejad juga mengatakan ia tidak menganggap serius ancaman Israel yang bisa melancarkan serangan militer terhadap fasilitas nuklir Iran, membantah pengiriman senjata ke Suriah, dan menyinggung ancaman Iran terhadap kehidupan penulis Inggris Salman Rushdie.
Amerika Serikat dengan cepat menepis komentar presiden Iran sebagai hal "menjijikkan, ofensif dan keterlaluan."
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengisyaratkan Israel bisa menyerang situs nuklir Iran dan mengkritik Presiden AS Barack Obama bahwa sanksi dan diplomasi harus diberikan lebih banyak untuk menghentikan Teheran memperoleh senjata nuklir.
Iran membantah sedang mengembangkan senjata nuklir dan mengatakan proyek atomnya untuk damai yakni membuat listrik.
"Pada dasarnya kami tidak menganggap serius ancaman Zionis," jelas Ahmadinejad kepada wartawan. "Kami memiliki semua sarana pertahanan dan kita siap untuk membela diri," tambahnya.
Ahmadinejad dijadwalkan untuk berbicara di Majelis Umum PBB pada hari Rabu. Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon bertemu Ahmadinejad pada hari Minggu dan memperingatkan dia tentang bahaya retorika di Timur Tengah.
Dalam pidatonya, Ahmadinejad mengatakan bahwa Iran telah ada sejak ribuan tahun, sedangkan Israel menduduki Palestina secara tidak sah 60-70 tahun terakhir atas bantuan negara-negara Barat, mengacu pada pendirian negara Israel modern pada tahun 1948.
Dan seperti biasa, utusan Barat berjalan keluar ruangan saat Ahmadinejad tampil sebagai bentuk protes. (rtr)