Rudal Cina Bisa Capai Amerika

Internasional | Sabtu, 25 Januari 2014 - 10:13 WIB

BEIJING (RIAUPOS.CO) - Cina kembali memamerkan senjatanya. Kamis (23/1) media Negeri Panda menyebarluaskan foto rudal balistik antarbenua (ICBM) yang terpampang di situs resmi harian militer People’s Liberation Army Daily alias PLA Daily sejak Selasa (21/1). Cina menyatakan sukses mengujitembakkan rudal canggih tersebut.

Foto-foto rudal balistik itu kali pertama muncul di situs sohu.com. Dalam foto tersebut, tampak beberapa serdadu Cina yang sedang menguji rudal bernama Dongfeng-31 tersebut. Tidak ada keterangan apa pun mengenai foto yang beredar luas di internet itu.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Tetapi, rudal canggih tersebut kabarnya sukses diujitembakkan sekitar bulan lalu.

Dongfeng-31 tercatat sebagai rudal jarak jauh. Rudal itu bisa menjangkau target yang jaraknya sekitar 8.000 sampai 10.000 km. PLA menuturkan, Dongfeng-31 mampu mencapai Amerika Serikat (AS), termasuk pusat pemerintahan Negeri Paman Sam di Washington. Selain itu, rudal yang bisa melesat ke benua lain tersebut mampu mengusung hulu ledak nuklir.

Publikasi 17 foto yang menunjukkan kesibukan tentara-tentara Tiongkok saat mengujitembakkan Dongfeng-31 menjadi momen pertama Beijing untuk memamerkan aktivitas militernya.

Para pengamat militer menyebutkan, pemerintahan Presiden Xi Jinping sengaja merilis foto-foto tersebut sebagai respons terhadap manuver militer AS di sekitar Cina.

Kemarin South China Morning Post melaporkan, Dongfeng-31 sebenarnya menghuni gudang senjata Korps Artileri II PLA sejak 2006. Tetapi, PLA baru Selasa lalu mempublikasikan aktivitas tentara-tentara Cina yang melibatkan rudal balistik tersebut.

Itu dilakukan setelah AS mulai ikut campur dalam sengketa wilayah yang melibatkan Cina dan Korea Selatan (Korsel) serta Jepang.

‘’Publikasi mengenai Dongfeng-31 pada awal pekan ini merupakan reaksi terhadap dua manuver militer AS di Jepang. Beijing, tampaknya, yakin Washington akan ikut campur dalam sengketa Cina dan Jepang,’’ ungkap Antony Wong Dong, pengamat militer yang berkantor di Makau.

Pria yang akrab disapa Wong tersebut mengungkapkan, aksi Beijing itu merupakan gertakan agar AS tidak ikut campur.

Wong lantas menyebutkan dua kebijakan Pentagon atas Jepang yang baru diterapkan belum lama ini. Yakni, mengirim belasan jet tempur F-22 ke pangkalan militer AS di Okinawa dan mengganti USS George Washington dengan kapal induk lain yang lebih muda. Kapal induk pengganti yang kini berlabuh di Pangkalan AL Yokosuka itu adalah USS Ronald Reagan.

Pengamat militer lain, Ma Ding-sheng, menyebutkan bahwa publikasi uji tembak Dongfeng-31 merupakan bukti bahwa Cina semakin percaya diri dengan kemampuan militernya. Termasuk kedigdayaan senjata-senjatanya.

‘’PLA merasa sudah saatnya memublikasikan ketangguhan mereka. Itu juga menjadi kesempatan mereka untuk memamerkan kecanggihan peralatan militer,’’ paparnya.

Meski demikian, dia tidak yakin rudal balistik antarbenua itu benar-benar bisa menjangkau target 10.000 km. Apalagi menarget Washington atau ibu kota negara lain di Eropa.

‘’Seluruh uji tembak yang dilakukan terjadi di dalam wilayah Cina. Artinya, seluruh target dalam latihan yang menggunakan amunisi nyata tersebut hanya berjarak sekitar 5.000 km,’’ ungkapnya.(afp/hep/jrr)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook