Gencatan, Israel Tetap Tembak Warga

Internasional | Sabtu, 24 November 2012 - 09:52 WIB

GAZA (RP) - Memasuki hari kedua, kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas ternoda oleh jatuhnya korban jiwa.

Seorang warga Palestina dilaporkan tewas akibat ditembak oleh tentara Israel di dekat perbatasan Gaza.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Juru bicara militer Israel tidak bersedia memastikan insiden penembakan tersebut. Namun juru bicara yang enggan disebut namanya ini, menyatakan adanya gangguan dari pihak Palestina di wilayah perbatasan Gaza pada Jumat (23/11) pagi waktu setempat.

Gangguan tersebut, menurutnya, memaksa tentara Israel untuk melepas tembakan peringatan. Demikian seperti dilansir AFP, Jumat (23/11).

Sedangkan pihak Palestina memastikan bahwa tembakan tentara Israel tersebut menewaskan seorang warganya. Badan Urusan Darurat Gaza mengidentifikasi korban tewas berjenis kelamin pria dan bernama Abdelhadi Qdeih Anwar.

Menurut mereka, pria berusia 21 tahun tersebut tewas ditembak di Desa Khuzaa yang terletak di Jalur Gaza.

Selain pria tersebut, sebanyak 7 warga Palestina lainnya mengalami luka tembak dalam insiden yang sama.

‘’Tentara pendudukan (Israel-red) melepas tembakan ke arah sekelompok petani,’’ ujar juru bicara Badan Urusan Darurat Gaza, Adham Abu Selmiya.

Belum ada tanggapan langsung dari pemimpin Hamas soal insiden ini. Kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas diumumkan di Kairo, Mesir pada Rabu, (21/22) malam waktu setempat.

Sesuai kesepakatan gencatan senjata itu, Israel harus menghentikan semua kekejaman di darat, laut dan udara termasuk serbuan dan menargetkan individu-individu.

Faksi-faksi Palestina juga harus menghentikan serangan-serangan roket dan semua serangan di sepanjang perbatasan.

Dalam perjanjian itu juga disebutkan, Israel akan mengizinkan masuknya barang-barang ke Gaza, yang telah diblokade Israel sejak tahun 2007.

Dengan adanya insiden penembakan ini, berarti kesepakatan gencatan senjata tersebut telah dilanggar oleh Israel.

Sebelumnya, pihak Hamas menyatakan akan segera melakukan pembalasan jika Israel melanggar kesepakatan.

Jika warga Gaza asyik merayakan gencatan senjata antara Israel dan Hamas, tidak demikian halnya dengan warga Israel. Mayoritas warga yang tinggal di bagian selatan Israel merasa kecewa dengan adanya kesepakatan tersebut.

‘’Ini bukan akhir yang kita harapkan,’’ tutur Wali Kota Ashdod, Yehiel Lasri, seperti dilansir media setempat, ynetnews.com, Jumat (23/11/2012). Ashdod yang terletak di wilayah selatan ini merupakan kota terbesar keenam di Israel.

‘’Saya khawatir ketenangan ini hanya bertahan sesaat saja, dan saya berharap setidaknya kita meraih dukungan internasional atas reaksi keras yang diperlukan, ketika serangan kembali terjadi,’’ imbuhnya.(viv/dtc/int/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook