Ducati Rajai Sepang

Internasional | Senin, 24 Oktober 2022 - 10:35 WIB

Ducati Rajai Sepang
Pembalap Ducati Francesco Bagnaia memegang trofi juara MotoGP Malaysia di Sirkuit Internasional Sepang, Ahad (23/10/2022). (MOHD RASFAN/AFP)

SEPANG (RIAUPOS.CO) - Pembalap Ducati mendominasi MotoGP di Sepang, Ahad (23/10). Francesco Bagnaia dan Enea Bastianini naik podium. Bagnaia keluar sebagai pemenang disusul Bastianini di tempat kedua. Dan FabioQuartararo finis ketiga. Dengan hasil ini maka Ducati keluar sebagai juara dunia konstuktor tahun ini.

Namun, Francesco Bagnaia masih harus menunda pesta perayaan gelar juara dunia MotoGP-nya di Sepang. Meski sukses memenangi balapan, jarak poinnya dengan sang rival Fabio Quartararo masih belum cukup untuk menyegel gelar juara. Kini, keunggulan poinnya melebar menjadi 23 angka.


Di awal lomba Bagnaia langsung merangsek ke depan ke posisi kedua melewati sejumlah rider di tikungan pertama. Sementara Quartararo juga naik posisi secara signifikan ke urutan kelima. Bagnaia justru kembali mendapat tantangan dari calon rekan setimnya musim depan Enea Bastianini (Gresini).

Pada lap kelima, Quartararo melewati Marquez dan naik ke posisi 4. Tiga lap kemudian Jorge Martin yang sedang memimpin balapan mengalami crash out dan tidak bisa melanjutkan balapan. Insiden tersebut memberikan Bagnaia posisi pemimpin lomba.

Lap 11 Bastianini menyalip Bagnaia di tikungan 4 dan memimpin balapan. Di meja kontrol dan dan garasi Ducati sejumlah petinggi tampak berdiskusi terkait apa yang bakal dilakukan termasuk kemungkinan team order. Karena pertarungan antara Bagnaia dengan Bastianini sudah mulai membahayakan.

Gigi Dall’Igna sampai harus berjalan keluar dari garasi ke wall Ducati. Mereka harus memutuskan dengan cepat sebelum terjadi insiden. Bagnaia kembali merebut posisi terdepan saat balapan menyisakan 6 lap lagi. Kedua rider terdepan sama-sama menggunakan ban medium-soft yang mulai aus.

Sedangkan, Quartararo semakin mendekat ke depan. Sementara Marco Bezzecchi bisa menjadi penentu hasil balapan. Jika dia mampu menyalip Quartararo dan merebut posisi ketiga, maka Bagnaia bakal keluar sebagai juara dunia. Lima lap terakhir, Quartararo berjarak 1,5 detik dari rombongan terdepan. Di lap terakhir, Bastianini tetap mencoba menyalip Bagnaia dari luar tikungan 9. Namun gagal. Bagnaia akhirnya keluar sebagai pemenang disusul Bastianini di tempat kedua. Dan Quartararo finis ketiga.

Dengan demikian penentuan juara dunia akan digelar di balapan terakhir di GP Valencia. Bagnaia memimpin klasemen dengan keunggulan 23 poin. Pesta yang sudah dipastikan di Sepang adalah gelar konstruktor oleh Ducati.

Aroma Friksi di Internal Ducati

Duel Francesco Bagnaia dan Enea Bastianini di GP Malaysia, Ahad (23/10) memberi satu tanda. Bahwa, persaingan dua pembalap di internal tim pabrikan Ducati itu berpotensi panas pada musim depan. Dengan gaya Bastianini yang agresif, bukan tidak mungkin keduanya bakal sering terlibat duel langsung sebagai rekan setim. Itu sudah terlihat di Sepang kemarin.

Bastianini pun sudah menekankan bahwa dirinya tidak peduli dengan pesan di dalam pit board yang direntangkan timnya pada lap 12 kemarin. Saat itu, pit board Gresini Racing mengabarkan pembalap yang tepat di belakang Bastianini adalah Bagnaia.

Secara tersirat, tulisan itu memberi pesan kepada Bastianini untuk berhati-hati.  Sebab, di belakangnya adalah sesama pembalap Ducati yang sedang berjuang merebut gelar juara dunia. Saat ditanya apakah pesan pit board itu memengaruhi keagresifannya di balapan kemarin, Bastianini langsung mengatakan tidak. "Ketika membaca pesan di pit board, aku tahu aku harus berhati-hati. Karena bagi Ducati, merebut gelar juara dunia saat ini adalah yang terpenting. Tapi, itu sama sekali tidak memengaruhiku. Aku tetap ingin menang," ucap pembalap asal Italia itu dilansir Crash.

Manajer Ducati Davide Tardozzi menyebut persaingan Bagnaia dan Bastianini saat ini masih terkendali. Dia menambahkan, instruksi untuk semua pembalap Ducati di balapan terakhir GP Valencia mendatang tetap sama. "Kami tidak menggunakan team order. Mereka tahu apa yang harus dilakukan. Instruksinya tetap sama. Jangan menyalip pembalap Ducati yang lain jika itu berbahaya," ucap Tardozzi dilansir Crash.(irr/c6/bas/jpg)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook