Hari Ini, JCH Berangkat ke Padang Arafah

Internasional | Rabu, 24 Oktober 2012 - 08:50 WIB

JAKARTA (RP) - Pengerahan Jamaah Calon Haji (JCH) dari Makkah ke Padang Arafah untuk melaksanakan wukuf dimulai, Rabu (24/10) ini.

Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali yang sekaligus menjadi Amirulhaj memantau persiapan akhir di Arafah, kemarin.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dalam peninjauan ini, Amirulhaj didampingi Menko Kesra Agung Laksono. Usai peninjauan, Suryadharma mengatakan jika persiapan pra-Armina sudah dilakukan sangat baik.

‘’Saya berharap kinerja yang baik ini dipertahankan hingga penghujung masa ibadah haji,’’ kata menteri yang akrab disapa SDA itu kepada tim Media Center Haji (MCH) di Makkah.

Di antara persiapan pra-Armina yang mendapat penilaian bagus adalah kinerja petugas kesehatan haji Indonesia. Meskipun pelaksanaan haji belum rampung, SDA sudah berani menyebut jika pelayanan kesehatan terhadap jamaah haji tahun ini lebih baik dibandingkan tahun lalu.

Dia berharap kesigapan pelayanan medis terus ditingkatkan.

Dari laporan petugas, Kemenag juga menilai jika kunjungan dokter dan perawat ke pemondokan terus membaik. Kabar ini perlu diapresiasi karena pada setiap

sektor hanya ada satu dokter dan dua perawat saja. ‘’Tetapi meski begitu kunjungan ke pemondokan bisa dijalankan setiap hari,’’ katanya.

Kemenag menerima laporan jika untuk sementara jumlah JCH yang wafat sampai kemarin lebih rendah jika dibandingkan jumlah jamaah haji yang wafat tahun lalu.

Hingga kemarin, jumlah jamaah yang wafat mencapai 96 orang. Rinciannya adalah 77 jamaah meninggal di Makkah, 18 orang meninggal di Madinah, dan seorang jamaah meninggal di Jeddah.

Di tengah kinerja petugas medis yang membaik, pekerjaan Kemenag selanjutnya adalah berusaha meningkatkan jumlah tenaga medis.

Banyak kalangan menilai jika tenaga medis Kloter yang terdiri dari satu dokter dan dua perawat perlu ditambah. Tetapi permintaan tersebut untuk sementara sulit dipenuhi, karena kuota petugas haji dibatasi sebanyak 3.250 orang saja.

10 Mobil untuk Setiap Kloter

Kementerian Agama Provinsi Riau mengungkapkan, untuk pelaksanaan wukuf masing-masing kelompok terbang (Kloter) sudah disiapkan 10 unit mobil. Sarana ini digunakan untuk mengantar dan menjemput jamaah ke Arafah.

Informasi ini disampaikan Kasi Penyuluhan Haji dan Umroh Kemenag Riau Drs H Elwizar, Selasa (23/10), di Pekanbaru. Bantuan fasilitas mobil tersebut juga diperuntukkan untuk Jamaah Calon Haji (JCH) asal Riau.

JCH akan diantar ke Arafah dan Mina. ‘’Kalau Riau ada 12 kloter, berarti ada sekitar 120 unit kendaraan yang harus disiapkan,’’ ujarnya.

Disebutkannya, penyediaan sarana mobil ini, dilimpahkan ke pengelola maktab masing-masing.

‘’Biasanya, pengelola maktab ini bertanggung jawab pada 5-8 maktab. Mereka juga bertanggung jawab pada penyediaan sarana mobil dan pengaturan pemberangkatannya,’’ ujarnya.

Begitu juga dengan jamaah Riau yang masih sakit, akan dibawa untuk melakukan Safari Wukuf dengan menggunakan mobil yang disiapkan.

Mulia Nur Medinah Al Amin Tutup

Kantor PT Mulia Nur Medinah Al Amin yang juga menjadi penyedia jasa pelayanan haji dan umroh di Jalan KH Ahmad Dahlan nomor 88 Pekanbaru, tutup.

Pintu masuk kantor berlantai tiga itu, di gembok dan dirantai tanpa satu orang karyawan pun berada di kantor.

Menurut keterangan, Yus, salah seorang penjahit pakaian di Pola Collection yang berdampingan dengan kantor Mulia Nur Medinah Al Amin saat ditemui Riau Pos, kantor itu sudah tutup sejak Sabtu (20/10).

Sejak kantor itu tutup hingga kemarin, dia tidak melihat pimpinan kantor ini datang. Sehingga karyawan kantor tidak berani membuka kantor.

Kasi Penyuluhan Haji dan Umroh Kemenag Riau Drs H Elwizar yang dihubungi Riau Pos mengatakan, sesuai daftar travel penyedia layanan haji dan umroh maupun konsorsium yang sudah mengantongi izin dari Kemenag RI, sebanyak 159 perusahaan. Namun tidak ada nama perusahaan PT Mulia Nur Medinah Al Amin.

Begitu juga dengan yang ada di Pekanbaru, dari 11 perusahaan penyedia jasa layanan haji dan umroh tidak terdapat nama PT Mulia Nur Medinah Al Amin.

Pimpinan PT Mulia Nur Medinah Al Amin, Dapid yang dihubungi Riau Pos, Selasa (23/10) mengaku kalau saat ini masih berada di Jakarta. Tahun ini, pihak perusahaan mereka memang membuka pelayanan haji plus.

Dari total keseluruhan jamaah yang mendaftar,  sekitar 50 orang yang batal berangkat. Itu dikarenakan, kalau hingga batas akhir untuk pemberangkataan haji plus, visa mereka belum dikeluarkan pihak imigrasi.

Pihak perusahaan tidak mengetahui secara persis apa alasannya. Atas kegagalan pemberangkatan itu, uang masyarakat sudah dikembalikan seluruhnya.

‘’Uang masyarakat yang sudah membayar untuk pemberangkatan haji plus ini sudah kita kembalikan,’’ ujarnya. Sementara soal kantor tutup, Dapid enggan menjelaskannya secara detail.(wan/jpnn/dac)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook