CANBERRA (RIAUPOS.CO) - Penantang Perdana Menteri (PM) Australia Malcolm Turnbull bertambah satu lagi. Kemarin (23/8) Menteri Luar Negeri Julie Bishop menyatakan siap bersaing dengan dua rekan satu partainya untuk duduk di kursi PM. Dua rival yang Bishop maksud adalah Peter Dutton dan Scott Morrison.
Turnbull yang baru lolos dari mosi tidak percaya pada Selasa (21/8) pun harus pasang strategi. Kemarin dia memberikan lampu hijau kepada Partai Liberal untuk menggelar kembali voting internal. Dalam pemungutan suara itu, nasib sang PM dipertaruhkan. Jika kalah dukungan, Turnbull harus merelakan jabatan PM jadi rebutan tiga temannya. Bishop, Dutton, dan Morrison. ’’Saya kira warga Australia sudah muak dengan apa yang mereka lihat di parlemen hari ini,’’ ungkap Turnbull sebagaimana dikutip BBC. Karena itulah, pemimpin 63 tahun tersebut memberikan kesempatan kepada partainya untuk menggelar voting lagi. Rencananya, pemungutan suara itu dihelat hari ini, Jumat (24/8).
The Guardian meramalkan bahwa karir Turnbull sebagai PM sudah pasti berakhir dalam waktu dekat. Fakta bahwa sepuluh di antara total 23 menteri kabinetnya mengajukan pengunduran diri bersamaan memperbesar peluang Turnbull lengser. Bahkan, Menteri Keuangan Mathias Cormann, sekutu terdekat Turnbull, juga mundur dari kabinet.
Gonta-ganti perdana menteri memang bukan hal baru di Australia. Namun, tetap saja proses itu sangat melelahkan. Turnbull sudah menegaskan bahwa dirinya akan meninggalkan jabatannya jika memang itu yang dikehendaki partai. Sayangnya, jika Turnbull lengser dari kursi PM, pemerintahan koalisi akan pecah. Sebab, beberapa partai pendukung pemerintah sudah berancang-ancang meninggalkan pemerintahan yang tidak dipimpin Turnbull.(bil/c7/hep/jpg)