KUALALUMPUR (RP) - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mendesak segera digelar pemilu dini di Malaysia. Tokoh yang kerap disapa Dr M itu tak habis pikir, kenapa jadwal pemilu belum juga ditetapkan. Padahal, sekarang saat yang tepat bagi pemerintah untuk menggelar pesta demokrasi itu.
Mahathir menuding, pemerintahan Perdana Menteri (PM) Najib Razak bisa saja mengulur-ulur waktu, namun hal itu hanya akan membuat pihak oposisi lebih siap.
“Saya pikir sekarang adalah waktu terbaik diadakan pemilu,” tegas Mahathir di Universitas Teknologi Petronas (UTP), Minggu (21/10).
Pemilu biasanya bisa secepatnya digelar setelah parlemen dibubarkan, namun belum ada tanda-tanda ke arah itu.
“Semua bergantung pada Datuk Najib (PM Najib Razak), beliau yang akan membuat keputusan. Pandangan saya adalah pandangan saya. Tetapi saya pikir sekarang sudah masuk akhir tahun. Tidak masalah apakah pemilu akan digelar akhir tahun ini atau awal tahun depan,” katanya.
Dia mengungkapkan hal itu menanggapi keinginan beberapa pemimpin Barisan Nasional (BN) agar pemilu Malaysia yang disebut Pilihan Raya Umum ke-13 (PRU-13) diadakan setelah masa pemerintahan sekarang berakhir pada April 2013.
Terkait sumbangan dana, terutama dari pengusaha kepada partai politik dalam menghadapi pemilu, menurut Mahathir, bukan hal baru. Hal itu juga dilakukan di negara-negara maju.
“Ketika saya menjadi perdana menteri, orang menyumbangkan uang dalam jumlah banyak kepada partai politik termasuk partai oposisi karena mereka mau seimbang. Jika oposisi menang, mereka juga mau memiliki hubungan baik dengan pemerintahan yang dipimpin oposisi,” katanya.
Di tempat terpisah, PM Razak meminta Barisan Nasional (BN) siap menggelar pemilu. Razak yang juga Ketua koalisi BN mengatakan, sebelum menuju medan perang, seluruh lapisan BN perlu membuat persiapan rapi, termasuk mengkaji berbagai kemungkinan untuk memastikan setiap gerakan dilaksanakan tanpa ragu.
“Saya menganggap persiapan ini amat penting, perencanaan amat penting,” kata Razak saat meresmikan pertemuan akbar Asosiasi Malaysia-China (MCA) ke-59.
Agenda penting menuju medan perang, dari pemikiran Razak adalah untuk memastikan kemenangan. BN ingin mendapatkan kemenangan yang lebih besar.
“Siapa hendak pergi perang, kalah. Siapa mau kalah? Kita mau menang dan kali ini kita mau menang besar. Sudahkah Anda bersedia,” tantangnya, disambut sorakan ribuan anggota perwakilan MCA. (rmol/jpnn)