JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Kedekatan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dengan Pemimpin Korea Utara menimbulkan kekhawatiran bagi Amerika Serikat (AS), Korea Selatan (Korsel) hingga Jepang.
Presiden Rusia Putin dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Rabu (13/9) lalu dinilai oleh negara-negara Barat terutama AS, Korsel serta Jepang akan menghasilkan kesepakan militer yang membahayakan.
Pada Jumat (22/9), pihak AS, Korsel dan Jepang mengadakan pertemuan singkat untuk membahas potensi kerja sama militer yang dilakukan oleh Presiden Rusia Putin dengan Pemimpim Korea Utara Kim Jong Un.
Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Anthony Blinken, Menlu Korsel Park Jin berserta Menlu Jepang Yoko Kamigawa sepakat mengecam setiap tindakan kemungkinan perdagangan senjata antara Rusia dan Korea Utara.
Ketiganya mengatakan akan menanggapi secara tegas segala aksi yang dapat mengancam keamanan regional maupun melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.
Sebelumnya, Presiden Korsel Yoon Suk Yeol pada Rabu (20/3) memperingatkan konsekuensi dari tindakan Korea Utara yang dinilai memprovokasi langsung dengan memberikan pasokan senjata kepada Rusia untuk konflik di Ukraina.
Dilansir dari Reuters pada Rabu (13/9), Amerika Serikat akan memberikan sanksi tambahan kepada Korea Utara dan Rusia jika terjadi kesepakatan militer maupun jual-beli senjata.
Matthew Miller Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat juga mengungkapkan akan menerapkan sanksi tambahan kepada Rusia dan Korea Utara jika terjadi kesepakatan militer di antara keduanya.
"Kami telah mengambil sejumlah tindakan untuk memberikan sanksi kepada pihak yang menjadi perantara penjualan senjata antara Korea Utara dan Rusia, serta kami tidak akan ragu untuk menerapkan sanksi tambahan jika diperlukan," jelasnya dilansir dari Reuters pada Rabu (13/9).
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi