BEIJING (RP) - Dua gempa mengguncang kawasan barat laut Cina, Senin pagi (22/7). Sedikitnya 73 orang tewas dan lebih dari 400 lainnya terluka karena gempa yang juga mengakibatkan tanah longsor tersebut.
Adapun upaya evakuasi dan pencarian korban melibatkan sekitar 2.000 serdadu, 300 polisi, dan 50 paramedis.
Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) melaporkan, gempa kali pertama terjadi pukul 07.45 waktu setempat. Titik pusat gempa yang berkekuatan 5,9 skala Richter (SR) itu berada pada kedalaman 9,8 kilometer dari permukaan tanah.
Tidak sampai dua jam kemudian, tepatnya pada pukul 09.12 waktu setempat, gempa kembali mengguncang dengan kekuatan 5,6 SR di kedalaman 10,1 kilometer.
Selain dua gempa dahsyat tersebut, sedikitnya 371 gempa susulan mengguncang Kota Dingxi di Provinsi Gansu itu. ‘’Sekitar 21.000 bangunan rusak parah dan lebih dari 1.200 yang lain rata dengan tanah,’’ kata jubir Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gansu dalam jumpa pers kemarin. Kota yang berpenduduk sekitar 2,7 juta jiwa itu merupakan salah satu area dengan kerusakan paling parah.
Menurut laporan online dalam situs resmi Dingxi, komunikasi di 13 distrik pada kota setingkat prefektur tersebut putus lantaran gempa.
‘’Aliran listrik di sejumlah besar wilayah juga padam,’’ tulis laporan itu. Padamnya listrik dan putusnya komunikasi tersebut menghambat misi penyelamatan. Selain personel militer dan kepolisian, sedikitnya ada 700 sukarelawan yang masuk dalam tim penyelamat gabungan.
Stasiun televisi CCTV melaporkan, wakil wali kota juga langsung ikut terjun dalam misi penyelamatan.
‘’Kami akan bergegas menuju lokasi kejadian,’’ ujar politikus yang namanya tidak disebutkan tersebut. Dengan mengenakan seragam tim penyelamat, pria yang disebut-sebut sebagai wakil wali kota itu bergegas naik ke atas traktor. Bersama timnya, sang wakil wali kota pun bergerak ke lokasi gempa.
Kemarin CCTV memperlihatkan kondisi Dingxi pasca guncangan dua gempa yang getarannya terasa sampai Kota Lanzhou tersebut. Padahal, ibu kota Gansu itu berada di kawasan utara Dingxi dan berjarak sekitar 177 kilometer.
Saking kuatnya gempa, getarannya bahkan terasa sampai Kota Xian di Provinsi Shaanxi. Kota tersebut terletak di sebelah timur Dingxi dengan jarak sekitar 400 kilometer.
Pasca gempa yang episentrumnya relatif dangkal itu, pemerintah setempat mendirikan tenda-tenda untuk menampung para pengungsi.
Sebab, ratusan atau bahkan ribuan warga kehilangan tempat tinggal mereka. ‘’Rumah-rumah warga yang terbuat dari batako tidak akan bisa dihuni lagi,’’ ucap salah seorang pejabat Dingxi yang namanya tidak disebutkan. Di Zhang County, sedikitnya 380 bangunan hancur.
Wali Kota Dingxi, Tang Xiaoming menjelaskan, Min County merupakan lokasi dengan kerusakan terparah karena guncangan dua gempa kemarin.
Ma, salah seorang penduduk Min County, menyatakan ketakutan saat merasakan tanah bergetar. ‘’Saya merasakan getaran yang sangat hebat dan langsung berlari ke luar. Saya melihat gedung 18 lantai di dekat lokasi kerja saya bergoyang,’’ paparnya.
Kemarin sebagian besar rumah sakit di Gansu menggunakan lahan parkir mereka sebagai ‘’kamar’’ tambahan. Mereka merawat korban gempa yang terluka dan menolak masuk ke dalam bangunan rumah sakit lantaran trauma.
Palang Merah Cina juga telah mengirimkan bantuan berupa tenda, selimut, dan obat-obatan ke lokasi gempa. Selain itu, pemerintah mengirimkan dua helikopter untuk membantu evakuasi.(hep/c14/dos/jpnn/fia)