LONDON (RP) - Yayasan Ronald Reagan mengutuk rencana penjualan sebuah botol yang berisi sampel darah mantan presiden AS Ronald Reagan tersebut oleh rumah lelang internet Inggris. Situs lelang Paul Fraser Collectibles (PFC) menyatakan darah itu diambil sang presiden pasca kegagalan upaya pembunuhan terhadap dirinya pada tahun 1981 silam.
PFC memasang tawaran terbaru untuk botol berisi sampel darah tersebut sebesar £6.270 atau sekitar Rp92 juta. "Jika benar itu darah Reagan, kami akan berjuang untuk menghentikan "tindakan pengecut" tersebut," kata John Heubusch, direktur eksekutif Yayasan Reagan seperti dikutip sky.com, Selasa (22/5) malam.
Bahkan pihaknya akan memakai langkah hukum untuk menghentikan penjualannya. Sementara itu, rumah sakit tempat dimana Reagan dirawat telah menjamin bahwa penyelidikan tengah dilakukan untuk mencari tahu botol kaca berisi residu darah Ronald Reagan jatuh ke tangan pihak tidak bertanggung jawab.
Situs PFC menklaim residu darah kering sang presiden bisa dilihat dengan jelas di dalam botol gelas ukuran 13 cm. Selain itu, juga terdapat surat dari penjualnya yang mengatakan mendiang ibunya bekerja di laboratorium yang melakukan uji darah di Rumah Sakit Universitas George Washington setelah insiden penembakan Reagan.Reagan sendiri pada peristiwa percobaan pembunuhan tersebut mengalami luka di paru-paru setelah ditembak di luar Hotel Hilton Washington DC.
Sementara sang pelaku, John Hinckley Jr pada akhirnya dinyatakan tidak bersalah karena dianggap tidak waras dan dirawat di rumah sakit jiwa.(esy/jpnn)