Stroberi Berjarum Repotkan Australia

Internasional | Sabtu, 22 September 2018 - 14:47 WIB

CABBERRA (RIAUPOS.CO) - Dua pekan terakhir, stroberi berjarum meneror Australia. Kasus yang bermula dari Negara Bagian Queensland itu kini menjadi masalah nasional. Para penyuka stroberi gelisah. Para petani dan pengusaha buah segar dalam kemasan resah karena bisnis mereka hancur.

Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morisson mengaku serius menangani masalah tersebut. Pada Kamis (20/9) parlemen merevisi regulasi soal kejahatan terkait makanan. Termasuk menyembunyikan jarum jahit dalam stroberi.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Jika semula ancaman hukuman maksimal hanya 10 tahun, kini pelaku terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara. Sementara itu, klaim palsu alias hoaks juga akan berbuah kurungan maksimal 10 tahun. ‘’Ini tidak lucu. Mereka membahayakan masyarakat Australia yang suka bekerja keras,’’ tegas Morisson sebagaimana dilansir Reuters. Apalagi, selain dalam stroberi, jarum jahit juga ditemukan pada pisang, apel, dan mangga.

Saat kasus pertama muncul, sebagian publik masih menganggapnya kasus ringan. Si pelaku hanya bercanda yang sedikit kelewatan. Namun, saat kasus-kasus lain bermunculan, pemerintah Queensland pun turun tangan. Otoritas negara bagian itu sampai menyayembarakan kasus tersebut. Barang siapa yang memiliki informasi akurat soal pelaku akan mendapatkan imbalan berupa uang tunai.

Sejauh ini, ada dua korban yang sempat dilarikan ke rumah sakit karena mengonsumsi stroberi berjarum. Jika tertelan, jarum jahit itu bisa membahayakan kesehatan. Untung, dua korban yang salah satunya anak-anak tersebut tidak sampai dirawat inap. Setelah menjalani pemeriksaan medis di rumah sakit, mereka diizinkan pulang.

Data terbaru pemerintah menyebutkan bahwa di seluruh Australia ada sekitar 100 kasus buah berjarum. Sebagian besar adalah stroberi. Kuat dugaan, kasus-kasus yang muncul belakangan itu terjadi karena ulah para peniru. Sadar bahwa stroberi berjarum sedang menjadi bahan perbincangan, sejumlah orang malah jadi pelaku.

Kemarin (21/9) CNN melaporkan bahwa seorang bocah diamankan aparat Negara Bagian New South Wales karena menyembunyikan jarum jahit dalam stroberi. ’’Dia akan diproses dengan hukum khusus bagi pelaku di bawah umur,’’ ungkap Plt Asisten Komisioner Kepolisian New South Wales Stuart Smith.

Dari Adelaide, Negara Bagian Australia Selatan, seorang pria dilaporkan polisi karena bikin hoaks. Dia mengatakan bahwa putrinya menjadi korban stroberi berjarum pada 17 September. Kini pria tersebut harus berurusan dengan polisi.

Industri buah mempunyai peran penting di Australia. Karena itu, teror stroberi berjarum tersebut membuat para pengusaha geram. ’’Kami menghabiskan AUD 35 ribu (sekitar Rp377 juta) per hari untuk memanen buah yang akhirnya harus kami buang juga,’’ ujar Gavin Scurr, petani stroberi di Wamuran, Queensland. Di Australia Selatan, hasil panen dikubur para petani stroberi karena tak laku di pasaran.(bil/c20/hep/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook