JAKARTA (RP) - Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty M. Natalegawa membalas kunjungan Menlu Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton, Kamis (20/9) waktu AS. Dalam agenda bertajuk Pertemuan Komisi Bersama Tahunan ke-3 antara RI-AS itu, Marty menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Dubes AS untuk Libya Christopher Stevans.
Seperti diketahui, Dubes AS untuk Libya itu tewas setelah terjadi aksi demonstrasi memperotes film kontroversial berjudul Innocence of Muslims karya warga AS keturunan Israel. "Kami memahami sepanjang karir beliau sebagai diplomat AS, Duta Besar Stevans berusaha keras memajukan dialog antar budaya dan antar iman," tutur Marty di kantor Hillary di Washington D.C.
Marty menuturkan jika insiden yang tragis ini mendorong semua pihak untuk menegaskan kembali serta memperbarui sekaligus memperkuat komitmen menciptakan budaya perdamaian. Dia meminta supaya banyaknya aksi protes pasca keluarnya film tadi, menjadi pelecut supaya muncul saling pemahaman diantara berbagai komunitas agama di dunia yang beraneka ragam.
"Begitupula dalam mengutuk penayangan cuplikan film ini, yang merupakan bentuk penistaan agama, kita dituntut senantiasa menjaga nilai moral dan kepentingan umum," jelas Marty. Dia menegaskan sikap protes terhadap penayangan film ini harus memegang teguh deklarasi universal hak-hak asasi manusia.
Sementara itu, Hillary menyampaikan ucapan terima kasih atas respon pemerintah Indonesia saat mengantisipasi demonstrasi memperotes film Innocence of Muslims. "Kami sangat berterima kasih bukan hanya untuk kerjasama dan perlindungan yang telah diberikan kepada fasilitas-fasilitas kami. Tetapi juga atas pernyataan keras pemerintah Indonesia mengecam aksi kekerasan," kata dia.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pemerintah AS menetapkan menutup sementara lima kantor perwakilan mereka di Indonesia kemarin. Kelima titik penting ini adalah, Kedubes AS di Jakarta, Konjen AS di Surabaya, Kantor Perwakilan AS di Medan, kantor Agen Konsuler AS di Bali, dan Kantor Misi AS untuk ASEAN.
Kebijakan penutupan ini merujuk pada potensi gelombang demonstrasi besar di lima titik itu. Untungnya, meskipun memang menjadi pusat aksi demonstrasi, tetapi aksi protes ini berlangsung tertib tanpa ada kericuhan. (wan)