Ribuan Warga Italia Jadi Pengungsi

Internasional | Selasa, 22 Mei 2012 - 08:19 WIB

ROMA (RP) - Ribuan warga terpaksa meninggalkan kediamannya dan memenuhi tempat-tempat pengungsian setelah gempa kuat menghantam Italia Utara, Ahad (20/5).

Gempa berkekuatan 6,0 dalam skala Richter itu mengakibatkan setidaknya tujuh orang meninggal dunia dan 50 orang mengalami luka-luka.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Selain itu, gempa yang berpusat di sebelah utara Kota Bologna itu mengakibatkan banyak bangunan bersejarah mengalami kerusakan berat.

Pemerintah Italia mengatakan prioritas utama saat ini adalah menyediakan tempat mengungsi bagi sekitar 3.000 orang yang kehilangan tempat tinggalnya.

Kebanyakan warga ini benar-benar kehilangan tempat tinggalnya dan sebagian lainnya masih merasa takut untuk pulang karena masih terjadi gempa susulan.

‘’Situasi saat ini masih tegang. Warga masih takut tinggal di dalam rumah sehingga kami membuka kamp darurat bagi mereka hingga situasi cukup aman dan hingga gempa benar-benar berhenti,’’ kata Kordinator Badan Perlindungan Warga Kota Finale Emilia, Diego Gottarelli.

‘’Kami hanya berusaha membuat warga merasa aman,’’ tambah Gottarelli.

Sebagian warga memang berharap pemerintah menyediakan tempat bernaung sementara bagi para korban gempa, terutama warga lanjut usia.

‘’Tak masalah jika saya harus tidur di dalam mobil. Yang penting pemerintah menyediakan tempat pengungsian sehingga orangtua saya mendapat tempat bernaung,’’ ujar seorang warga Finale Emilia.

Gempa terjadi pada pukul 02.00 dini hari waktu setempat, Ahad gu (20/5) dengan pusat gempa di antara Kota Finale Emilia, San Felice sul Panaro dan Sermide sekitar 35 kilometer di sebelah utara Bologna.

Guncangan gempa terasa di sebagian besar wilayah Italia Utara hingga ke kota Milan dan Venesia. Sejumlah televisi Italia menayangkan banyak bangunan bersejarah yang rata dengan tanah dan mobil yang hancur tertimpa reruntuhan bangunan. Atap kapel abad ke-16 di kota San Carlo, dekat kota Ferrara yang baru saja direnovasi runtuh yang mengakibatkan patung-patung malaikat di dalamnya terlihat jelas.

‘’Renovasi kapel ini memakan waktu delapan tahun dan kini tak ada yang bisa kami lakukan,’’ ujar arsitek Claudio Fabbri seperti dikutip AFP.

Sementara itu, pasukan pemadam kebakaran di Finale Emilia menyelamatkan seorang gadis kecil berusia lima tahun dari reruntuhan rumahnya setelah rangkaian pembicaraan telepon antara seorang perempuan setempat, keluarganya di New York dan tim penyelamat.

Korban tewas meliputi seorang warga Maroko di Ponte Rodoni do Bondeno dan seorang pekerja di Tecopress di Dosso yang tertimpa atap bangunan. Tiga orang perempuan juga dikabarkan meninggal dunia karena serangan jantung dan penyakit lainnya yang dipicu guncangan gempa.(bbc/int)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook