Suu Kyi Ancam Boikot Parlemen

Internasional | Minggu, 22 April 2012 - 07:24 WIB

YANGON (RP) - Aung San Suu Kyi dan para politisi oposisi yang memenangkan pemilu sela awal bulan lalu, bakal mengikrarkan sumpah setia mereka Senin lusa (23/4). Tapi, agenda itu terancam batal. Kemarin (20/4), oposisi menyatakan tak bersedia diambil sumpah di hadapan parlemen jika pemerintah tak mengubah kata-kata di dalamnya.

Jubir Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), Nyan Win, mengatakan bahwa para politisi oposisi menolak mengucapkan sumpah setia di hadapan parlemen, karena isi konstitusi tak sesuai dengan hati nurani mereka. Konstitusi yang kini berlaku di Myanmar, merupakan produk junta militer. Karena itu, menurut NLD, isi konstitusi itu sudah tak sesuai lagi dengan misi dan visi politik Myanmar sekarang.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Beberapa waktu lalu, Suu Kyi dan politisi yang lain mendesak Mahkamah Agung (MA) mengubah kata-kata dalam sumpah di hadapan parlemen tersebut. Di antaranya, mengubah kata “melindungi konstitusi” menjadi “menghormati konstitusi.” Namun, MA tak mengabulkan permohonan itu. Suu Kyi dan politisi oposisi lain tetap harus mengikrarkan sumpah dengan melafalkan kata-kata”melindungi konstitusi.”

“Kami akan menyurati presiden dan meminta beliau mempertimbangkan kembali keputusan sebelumnya. Tapi, sepertinya akan sulit bagi kami untuk mendapatkan solusinya tepat waktu,” papar Win. Apalagi, saat ini, Presiden Thein Sein sedang tidak di Myanmar. Pemimpin 67 tahun itu sedang berada di Tokyo untuk menemui Perdana Menteri (PM) Yoshihiko Noda, terkait rencana Jepang menghapuskan utang Myanmar.(jpnn/esi) 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook