Tak Sanggup Membiayai, Malaysia Mau Jual Maskapai Milik Negara

Internasional | Jumat, 22 Maret 2019 - 01:14 WIB

Tak Sanggup Membiayai, Malaysia Mau Jual Maskapai Milik Negara
Ilustrasi.

KUALALUMPUR (RIAUPOS.CO) - Karena sudah tidak sanggup membiayai, pemerintah Malaysia berencana menjual salah satu aset negara berupa maskapai Malaysia Airlines (MAS). Pernyataan rencana  menjual itu disampaikan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad saat ditanya tentang perusahaan yang memiliki pesawat MH370  yang masih hilang misterius itu.

Mahathir menyebutkan sudah ada ada beberapa pihak yang tertarik membeli maskapai yang didirikan 1 Mei 1947 tersebut. ’’Meski tenaga asing telah dipilih untuk mengelola maskapai tersebut, MAS masih mengalami kerugian,’’ kata Mahathir.
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Malaysia Airlines mengalami kesulitan sejak 2011. Salah satu penyebabnya karena harus bersaing dengan maskapai penerbangan berbiaya hemat seperti Air Asia. Kondisi makin parah ketika MH370 dengan rute Kuala Lumpur, Malaysia, menuju Beijing, Tiongkok, menghilang pada 8 Maret 2014. Hingga saat ini, pesawat itu tidak pernah ditemukan.

Parahnya lagi, masih di tahun yang sama, Malaysia Airline kembal kehilangan satu pesawat berukuran besar miliknya. Yakni ketika pesawat bernomor penerbangan MH17 ditembak jatuh di Ukraina oleh kelompok separatis Rusia 17 Juli 2014. Akibat peristiwa ini sebanyak 283 penumpang dan 15 kru tewas.

Menyusul peristiwa demi peristiwa itu CEO Malaysia Airlines Christoph Mueller menuturkan, secara teknis, Malaysia Airline telah bangkrut dan merumahkan 6.000 karyawan.

Menurut Mahathir meskipun sudah ada ribuan karyawan yang di-PHK dan mendapatkan suntikan dana sebesar 6 miliar ringgit Malaysia (Rp20,9 triliun), Malaysia Airlines belum bisa bangkit. Harus segera dibuat keputusan agar kerugian tidak berlarut-larut. Saat ini memang belum ada keputusan final terkait dengan nasib Malaysia Airlines. Pemerintah mempertimbangkan untuk tetap mempertahankan sahamnya di Malaysia Airlines, mengubah manajemen, menutupnya, melebarkan, atau justru memperkecil skala bisnis maskapai penerbangan tersebut.

’’Saya mencintai MAS. Saya ingin memilikinya sebagai maskapai penerbangan nasional kita. Namun, tampaknya kita tidak mampu membiayainya,’’ ujar Mahathir sebagaimana dikutip The Straits Times.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Fopin A Sinaga









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook