INTERNASIONAL

Kalah Terus, Jeb Bush Mundur

Internasional | Senin, 22 Februari 2016 - 11:35 WIB

SPARTANBURG (RIAUPOS.CO) – Jalan kandidat calon presiden (capres) dari Partai Republik Donald Trump menuju Gedung Putih kian mulus. Sabtu (20/2) dia kembali menorehkan kemenangan dalam primary di South Carolina. Di sisi lain, kandidat capres dari Partai Demokrat Hillary Clinton juga memenangi kaukus di Nevada, mengalahkan pesaingnya, Bernie Sanders.

Hingga berita ini selesai ditulis, penghitungan suara di South Carolina masih 87 persen. Meski begitu, dari jumlah tersebut, Trump telah berhasil meraih 32,5 suara. Posisi kedua ditempati Senator Marco Rubio. Dia berhasil meraup 22,5 persen dukungan, disusul Ted Cruz di angka 22,3 persen. Primary itu adalah kemenangan kedua Trump yang sebelumnya berhasil menaklukkan New Hampshire. Pebisnis 69 tahun itu kian kuat terpilih sebagai kandidat dari Republik.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

’’Saya bisa bilang bahwa tidak mudah ikut mencalonkan diri sebagai presiden. Ini proses yang keras, menjijikkan, jahat, ganas, tapi juga indah. Ketika kita menang, ini menjadi indah,’’ ujar Trump dalam pidato kemenangan di hadapan para pendukungnya.

Kemenangan Trump itu membawa korban. Jeb Bush yang hanya meraih 7,8 persen suara akhirnya bersikap realistis, mengundurkan diri. Selama primary berlangsung, putra mantan presiden George HW Bush itu memang tidak terlalu bersinar. Suara yang dia dapat selalu minim. Padahal, sebelum primary pertama, Jeb Bush selalu menduduki peringkat atas dalam berbagai poling.  ’’Malam ini saya menghentikan kampanye saya. Saya bangga atas kampanye yang telah kita lakukan untuk menyatukan negara kita,’’ ujar Jeb Bush sambil menitikkan air mata.

Jeb Bush tidak bisa mengulangi kesuksesan ayahnya dan saudara lelakinya, George W Bush Junior, yang berhasil menjadi orang nomor satu di AS.

Kekalahan di South Carolina itu juga merupakan pukulan telak. Sebab, selama ini ayah maupun saudara lelakinya selalu berjaya di negara bagian yang memiliki nama lain Palmetto tersebut. Terlebih, dia kalah oleh Trump yang selama kampanye selalu mengolok-oloknya dan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh duo Bush sebelumnya.(sha/ami/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook